Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Warga Desa Pengatigan Kecamatan Rogojampi Banyuwangi keluhkan layanan air bersih HIPPAM desa tidak maksimal. Hal tersebut dikeluhkan karena dalam beberapa hari aliran air yang tidak normal kadang ada kadang tidak. Bahkan ada yang sama sekali tidak mengalir dan terpaksa numpang ke tetangga untuk mendapatkan air bersih.
Lantaran hal itu beberapa warga secara sukarela ramai – ramai menuju hulu pusat sumber kata air yang berada di Lungun Dusun Cemoro Desa Balak Kecamatan Songgon. Mereka juga telusuri sekitar lokasi sumber mata air Lungun mencari penyebab kenapa aliran air tidak normal. Sementara menurut salah satu dari mereka inisial “FR” diduga ketidaklancaran aliran air karena ada yang monopoli pengambilan air dari sumber mata air yaitu disebutnya oleh PDAM Cabang Rogojampi dengan cara disedot pakai Diesel ( Mesin Sedot ).
Kepala Cabang PDAM Rogojampi Sugeng Santuso ketika dikonfirmasi terkait keluhan warga Desa Pengatigan dan pengambilan air dengan cara pakai mesin penyedot air. Menjelaskan,
“Jadi pada Bak Penampungan air (Captering) di situ ada milik HIPPAM dan PDAM. Semuanya itu tidak ada airnya, yang punya PDAM pun airnya hanya tinggal 30 cm dari lantai Bak Captering. Jadi kita ambil airnya itu di hilir berjarak sekitar 50 meter dari Bak Captering yang airnya berasal dari sumber mata air yang kecil – kecil itu atau sisa sisa dari atasnya. Kemudian kita tampung disedot pakai mesin dimasukkan ke Bak Captering PDAM. Kami tidak sedot air dari sekitar sumber induknya, melaikan dari sumber – suber kecil yang letaknya jauh dari Bak Captering “, jelasnya Rabo 4/12/20189 saat ditemui di ruang kerjanya.
Sugeng Santuso menambahkan, bahwa intinya penyedotan air yang dilakukan tidak ada pengaruhnya dan tidak menggangu debet air pada Bak Captering miliknya HIPPAM. Sedangkan Bak Captering terbagi 3 yang dua milik HIPPAM, dan yang satu milik PDAM dan itu ada sekat – sekatnya.
Menurut Sugeng jumlah konsumen yang dilayani PDAM Cabang Rogojampi sebanyak 6500 konsumen. Kebutuhan debet air kalau pada situasi normal 50 liter per detik, untuk situasi kemarau seperti sekarang ini PDAM hanya 30 liter per detik.
Sehari sebelumnya Kepala Desa Pengatigan Mulyadi. SE membenarkan bahwa ada keluhan warganya terkait krisis air bersih. Dan informasi terkini diperoleh keterangan dari Kades Mulyadi.SE bahwa kondisi layanan air bersih sudah kebali normal.
“Alhamdulillah mulai lancar namun tetap terus kita cari solusi dan kita upayakan untuk bisa maksimal lagi “, kata Kade Mulyono via WhatsApp-nya. (rh35/ktb).