Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Tinggal hitungan jam agenda besar Musyawarah Kabupaten ( Muskab ) dengan agenda utama Pemilihan Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi ( ASKAB digelar di Hotel El Royal. Hari Rabu 08/01/2020 akan jadi sejarah penentu nasib Para Kepala Desa yang tergabung dalam ASKAB 5 tahun ke depan.
Pantauan media beberapa hari terkahir beberapa Kepala Desa yang diwacanakan maju sebagai calon pada blusukan cari dukungan dan mendeklarasikan diri. Menurut Aktivis senior Banyuwangi Yudit Prasetyo, SE yang juga selaku ketua FORMASI, sah – sah saja para calon cari dukungan dan deklarasi akan pencalonannya. Namun Yudit selanjutnya kepada media mengaku ada yang kurang nyaman dan tidak lumrah menurut pengamatannya terkait persaingan dalam kompitisi Pil ASKAB itu.
Diawali dengan sedikit argumen Yudit Prasetyo, SE mengatakan, ” ASKAB adalah sebuah organisasi profesional dan independen, beranggotakan para Kepala Desa yang notabene orang – orang unggulan. Yang mana dalam waktu dekat yaitu besok akan melaksanakan musyawarah untuk menentukan (memilih) seorang Ketua secara demokratis (one man one vote) sesuai harapan dan kesepakatan para anggota”, awali penyampaiannya.
Sepertinya Yudit sangking perhatian dan kepeduliannya terhadap masa depan ASKAB, menyayangkan adanya dugaan intervensi politik, mengacau, dan merusak tatanan demokrasi.
“Saya menyayangkan sekali moment Pemilihan Ketua ASKAB ini jadi ajang kepentingan politik oleh pihak tertentu. Yang terjadi dilapangan, ada pihak – pihak yang berusaha untuk merusak dan mengacaukan demokrasi. Melakukan intervensi dengan cara mengumpulkan beberapa Kepala Desa, mendoktrinasi, memberikan iming iming, mengharuskan memilih kepada satu nama calon. Ada terget politik apa ini..? kok begitu getolnya dan menganggap penting ikut menentukan siapa yang harus jadi Ketua ASKAB”, ungkapnya dengan sedikit kesal.
Lanjut Yudit menyampaikan harapannya kepada para Kepala Desa yang akan mengikuti ajang pemilihan Ketua ASKAB. Dan menghimbau kepada yang diduganya melakukan intervensi.
“Kami berharap kepada para Kepala Desa semuanya, mantapkan hati kalian untuk menolak intervensi politik. Dan laksanakan amanah musyawarah sesuai Demokrasi ala ASKAB yang kalian sepakati. Kepada kalian yang melakukan intervensi, sudahilah cara cara culas kalian. Semua masyarakat tahu arah dan target apa yang kalian lakukan. Janganlah ASKAB kalian bawa keranah POLITIK PRAKTIS hanya demi melanggengkan syahwat politik dan nafsu kekuasaan kalian”, tegas dan pungkasnya.
Sayangnya Aktivis yang satu ini ketika ditanya siapa dan dari unsur apa yang diduga melakukan intervensi. Yudit enggan menjelaskan, dengan alasan tanpa dijelaskan publik sudah tahu siapa yang dimaksut, katanya. (rh35).