Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Hadir pada Rapat Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Sempu Ketua Majelis Pembimbing Ranting Gerakan Pramuka Sempu dan Jajaran Forpimka, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Banyuwangi, Mabigus se Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Sempu,
Pada Pembukaan Rapat Kwarran Gerakan Pramuka Sempu setalah menyanyikan lagu Indonesia Raya sambutan oleh Korwilker Satdik Sempu Nurdamai selaku Ka Kwarran Sempu yang selanjutnya disebut dengan Nama Kak Nurdamai. Dalam sambutannya Kak Nurdamai atas nama Ketua Kwartir Ranting kurang lebihnya menyampaikan.
“Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka Sempu kali ini adalah forum keputusan tertinggi Gerakan Pramuka di Kecamatan Sempu yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan agenda pertama penyampaian Laporan Pertanggung jawaban Kwartir Ranting masa bhakti 2015 – 2020, kedua Penyusunan Rencana Kerja Gerakan Pramuka 2020 – 2023 dan ketiga Pemilihan Ketua Kwartir Ranting dan Tim Formatur untuk menyusun Pengurus Kwartir Ranting Sempu masa bhakti 2020 – 2023”, paparnya.
Dijelaskan pula bahwa seharusnya Musran dilaksanakan setiap tiga tahun sekali, namun karena alasan kondisional baru bisa dilaksanakan sekarang. Lanjut disampaikan bahwa pada Musran kali ini semestinya m yang hadir adalah perustusan dari 62 Gugus Depan, 4 Satuan Karya se Kecamatan Sempu, serta Dewan Kerja Ranting Sempu. Hal ini maksutnya bahwa aktivitas Gerakan Pramuka memerlukan semua unsur termasuk keterlibatan Majelis Pembimbing sebagai wadah yang memberikan bantuan secara moril, meteriel, dan finansial maupun organisatoris. Sehingga Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya dapat lebih efektif dan meningkat.
Kak Nurdamai sedikit singgung alasan kenapa Musran dilaksanakan di SDN 3 Temuguruh yang tempatnya jauh dari kota. Yang pertama sebagai penghaargaan kepada SDN 3 Temuguruh yang sudah terakreditasi, kedua penghormatan kepada Kepala Sekolah SDN 3 Temuguruh Anas yang sudah purna tugas, dan yang terpenting menurut Kak Nurdamai selaku Korwilker Satdik Sempu supaya tidak ada kesan bahwa Sekolah – Sekolah yang jauh dari kota merasa terisolir atau dianaktirikan. Semuanya harus mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama.