Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Dampak dari kondisi darurat Covid-19 tidak hanya menyasar masalah ekonomi, namun juga masalah lain termasuk kepentingan ummat. Terutama terkait adanya himbauan bahwa sholat Jumat ditiadakan diganti dengan sholat dhuhur di rumah masing-masing. Yang mana di Desa Singolatren ada yang mengikuti Maklumat atau himbauan dari MUI juga PCNU untuk meliburkan sholat Jumat, ada juga yang tidak dan tetap laksanakan sholat Jumat.
“Musyawarah ini sengaja kami adakan supaya tidak menimbulkan keresahan di Desa Singolatren, kami Pemerintah Desa secara otomatis mengikuti arahan dari Pemerintah dan para ulama terkait sholat Jumat. Oleh kerena itu kami harap kepada yang tetap melaksanakan sholat Jumat atau yang tidak melaksanakan jangan mengeluarkan statemen-statemen yang bisa membuat ketersinggungan sesama ummat. Kami tidak berani mencegah juga tidak berani memerintah, kami hanya menyampaikan apa yang jadi arahan dari Pemerintah juga Ulama’ sehubungan dengan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini”, ungkapnya dengan tegas.
Kades Apandi juga memberikan klarifikasi terkait kondisi warga berinisial “SWH” yang kapan hari diisukan positif corona dan meresahkan. Bahwa warga “SWH” setelah melalui proses tes kesehatan secara lengkap hasil akhir dari Tim dokter di Surabaya yang bersangkutan dinyatakan negatif Corona. Kades himbau jangan sampai mudah sebar informasi terkait corona tanpa ada dasar atau data yang jelas dari tim kesehatan.
BBKTM Singolatren Bripda Puguh Prayogo, terima kasih kepada Pendes juga semua unsur masyarakat Singolatren yang kompak dalam upaya pencegahan.
Bripda Puguh berpesan agar warga tidak takut, tidak panik tapi tetap dalam ikhtiar dan berdoa. Disarankan juga untuk tidak mengabaikan arahan dan himbauan Pemerintah dan Protokol Kesehatan.
BBKTM minta masyarakat waspada, karena dikhawatirkan ada oknum yang memanfaatkan kondisi untuk melakukan tindak kejahatan. Terutama warga yang pulang dari perantauan karena tidak punya pekerjaan. Sama seperti Kades Apaandi, Bripda Puguh himbau jangan sampai masyarakat asal kirim informasi yang tidak jelas dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Kalau itu terjadi maka jangan salahkan bila Kepolisian bertindak tegas kepada penyampai informasi hoax.
Musyawarah mufakat dalam hal pelaksanaan sholat Jumat berjalan cukup hidup. Silang pendapatpun terjadi, ada yang masih bersikukuh akan melaksankan sholat Jumat, tapi lebih banyak Pengurus Takmir Masjid yang memilih mengikuti arahan Pemerintah dan Ulama’ meliburkan sholat Jumat sampai ada informasi lebih lanjut. (rh35/ktb).