Putra Nababan : TVRI Jangan Mikirin Rating Untuk Program Pendidikan

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan

JAKARTA Kabaroposisi.net, _ Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengingatkan TVRI untuk tidak menjadikan nilai rating sebagai acuan kesuksesan dalam menayangkan program pendidikan hasıl produksi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).  Apalagi dalam program-program pendidikan ini, TVRI hanya menayangkan saja.

“TVRI fokuslah kapada dampak dan pengaruh dari tayangan pendidikan itu. Harus lebih kualitatif supaya Kemendikbud dan DPR bisa mendapatkan masukan terhadap tayangan tersebut,” tutur Putra Nababan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara virtual antara Komisi X DPR RI dengan Direksi TVRI, Senin (27/4).

Bacaan Lainnya

Mantan wartawan televisi puluhan tahun ini menyayangkan paparan pejabat sementara direksi TVRI yang begitu membanggakan capaian rating, tapi absen menjelaskan tentang dampak positif dan negatif dari tayangan pendidikan tersebut.

“Bicara rating itu untuk mendapatkan revenue. Jadi dalam tayangan pendidikan di tengah wabah Covid-19 ini, janganlah saudara pejabat direksi bicara rating dan share. TVRI harus bicara impact and influence dari tayangan ini terhadap anak didik dan guru,” kata Putra Nababan dari dapil Jakarta Timur ini.

Kalaupun TVRI mempunya performa yang meningkat dari tayangan pendidikan ini, tambah Putra, hal itu disebabkan karena ada arahan dari Kemendikbud kepada seluruh sekolah negeri dan sekolah swasta mulai dari PAUD, SD, SMP sampai SMA/SMK untuk wajib menyaksikan program tayangan pendidikan di TVRI.

“Saya sudah menghubugi banyak guru dan anak didik di Jakarta Timur bahwa mereka memang wajib menyaksikan tayangan pendidikan TVRI untuk dijadikan bahan materi pembelajaran. Artinya, ada mobilisasi dari kementerian untuk menyaksikan TVRI. Saran saya, tidak perlu bikin materi promo yang terlalu banyak karena itu hanya membuang-buang sumber daya dan air time,” papar Putra.

Mantan Pemimpin Redaksi TV Berita ini juga mengatakan, dalam RDP ini anggota Komisi tidak bisa bertanya kepada direksi terkait dengan isi tayangan karena yang menyiapkan program adalah Kemendikbud. ” Sehingga dalam forum ini kita hanya bisa bertanya terkait hal-hal teknis saja. Apalagi pejabat direksi yang hadir sekarang ini latar belakangnya teknik dan transmisi,” katanya.

Untuk itulah, menurut Putra, harusnya ada terobosan secara teknis dari kedua pimpinan sementara ini khususnya untuk daerah-daerah yang masuk Kawasan 3T (tertinggal-terdepan-terluar) agar semua anak didik di Indonesia bisa menyaksikan program tayangan pendidikan. ” Tidak hanya itu, tolong ada solusi secara teknik agar keluarga yang hanya punya 1 televisi bisa tetap menyaksikan tayangan pendidikan melalui internet atau media lain,” kata Putra.

Pos terkait