BANGKALAN (Kabaroposisi.net)–Ditengah pandemi wabah covid-19 bantuan insentif guru ngaji dan Madrasah Diniyah (Madin) tahap pertama Tahun Anggaran 2020 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur menggelar agenda penyaluran secara simbolis di Pendopo Agung Bupati, Senin (11/05) pagi.
Agenda penyerahan insensif Rp 200.000 perbulan pada setiap guru ngaji dan madin yang dijadwalkan dimulai dari jam 08:00 WIB tersebut dihadiri oleh perwakilan guru ngaji dan madin dari beberapa kecamatan serta jajaran pemerintah kabupaten setempat.
Pada agenda tersebut laporan Dr. Bambang Budi Mustika Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan mengatakan tujuan dari agenda tersebut untuk diketahui bahwa proses penyaluran insensitive guru madin dan guru ngaji tahap pertama pada T.A 2020 sudah dilaksanakan.
“Pemberian insensitive guru ngaji dan madin pada bulan Januari, Februari dan Maret (Rp 600.000, selama tiga bulan, Red) T.A 2020 di Kabupaten Bangkalan, Maksud untuk mensosialisasikan pelaksanaan tujuannya untuk diketahui oleh penerima bahwa insensitif guru madin dan guru ngaji sudah diproses.” terangnya
Selain hal itu pada agenda simbolis pemberian insentif tersebut Bambang menyampaikan sudah menghadirkan puluhan undangan yang terdiri dari delapan belas perwakilan guru Madin dan guru ngaji dari 18 Kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
“Undangan 45 orang terdiri dari perwakilan dari guru madin dan guru ngaji 18 orang koordinator tingkat Kecamatan 18 orang beserta tokoh agama dan tim verifikasi kabupaten untuk kegiatan adalah seremonial pemberian insentif guru madin dan guru ngaji tahap pertama, anggaran kegiatan ini bersumber pada dana dari APBD Bangkalan tahun anggaran 2020 pada dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan.” jelasnya.
Selain dari Bambang, R. Abdul Latif Amin Bupati Bangkalan pada kesempatan agenda tersebut juga mengatakan bahwa program tersebut sudah berjalan selama tiga tahun mulai 2018 yang lalu.
“Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bangkalan salah satunya adalah kegiatan pemberian insentif guru Madin dan guru ngaji yang sudah berjalan selama tiga tahun dimulai dari Tahun 2018 sampai sekarang.” ucapnya.
Lebih lanjut Latif menjelaskan program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pada sembilan ribu tiga ratus empat puluh dua guru madin dan guru ngaji se Kabupaten Bangkalan.
“Pemberian insentif merupakan realisasi dari janji kami dengan insensitif ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi guru madin dan guru ngaji serta untuk meningkat semangat pengabdian dan perlindungan jaminan sosial bagi guru madin dan guru ngaji di Kabupaten Bangkalan.” katanya memaparkan.
“Insensitif ini diberikan kepada 9.342 penerima yang berasal dari 18 kecamatan dengan besaran Rp 200.000 setiap bulan dan dibagi setiap tiga bulan sekali melalui transfer rekening tiap masing-masing penerima, saya berharap guru madin dan guru ngaji untuk dapatnya mentranfer ilmu agama dan meningkatkan kualitas baca Al-Qur’an yang lebih baik kedepannya, dengan adanya kegiatan seremonial ini makan insentif guru madin n guru ngaji sudah siap dimanfaatkan sesuai jadwal yang ditentukan.” jelasnya berharap.
Selain hal tersebut Latif juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan mencegah dan memutus sebaran wabah covid-19 di Kabupaten Bangkalan, juga menghimbau guru madin dan guru ngaji untuk ikut BPJS secara mandiri dengan membayar Rp 10.500 setiap bulan untuk mengcover kesehatan guru madin dan guru ngaji, hal tersebut jika diminati Pemkab Bangkalan siap memfasilitasi melalui Dinas Pendidikan,”paparnya. (Sul)