Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Sudah menjadi adat relegi ummat islam di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi beberapa hari setelahnya di Hari Raya Idul Fitri. Selain budaya silaturrahmi bersalam-salaman, ada budaya yang diyakini oleh masyarakat dapat menolak balak dan penyakit yaitu dikenal dengan sebutan “Ider Bumi”.
Yang mana pada kesempatan tersebut Kades Apandi atas nama pribadi dan keluarganya juga atas nama Pemerintahan Desa menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri juga permohonan maaf kepada warganya.
“Saya datang ke Masjid ini hanya demi menyampaikan permohonan maaf, karena tidak bisa silaturrahmi ke rumah-rumah warga satu per satu mengingat ada pembatasan sosial dan antisipasi penularan Virus Corona. Saya berharap moment bulan romadhon dan bulan syawal ini mampu merubah prilaku dan sikap kita terutama dapat meningkatkan peribadatan kepada Allah Swt. Jangan Romadhon dan bulan Syawal hanya momentum tahunan atau perayaan-perayaan yang sia-sia tanpa manfaat”, ungkapnya.
Lanjut Kades Apandi turut bersama warga keliling dusun melakukan “Ider Bumi” dengan rute perjalanan arah jam. Di perjalanan warga bersama-sama membaca tasbih dan di setiap sudut berhenti sejenak untuk kumandangkan adzan bersama dilanjutkan berdoa meminta kepada Allah Swt agar dijauhkan dari Balak (mara bahaya) dan Penyakit. Adzan bersama dilakukan di sebanyak 4 (empat) sudut Timur, Selatan, Barat, dan Utara.
Sementara kegiatan dipimpin langsung oleh Ketua Takmir Masjid Baiturrohman Dusun Wijenan Lor Ustad Mangsur. Setelah “Ider Bumi” warga kembali ke Masjid melaksanakan sholat Isyak berjama’ah diteruskan dengan selamatan Hotmil Qur’an. (rh35).