Kepengurusan Partai Berkarya Di Sahkan, Nasib Tommy Soeharto ‘Apes’

Simson Simanjuntak mengatakan Partai Berkarya pimpinan putra mantan Presiden Soeharto itu sudah menjadi partai gurem karena tak mendapat kemenangan dalam Pemilu 2019. 

Simson: Capek-capek bangun partai, ikut pemilu cuma dapet suara Nol Koma alias partai Gurem

KABAROPOSISI|Jakarta, – Aktivis Senior Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap PDI Perjuangan, Simson Simanjuntak mengatakan Partai Berkarya pimpinan putra mantan Presiden Soeharto itu sudah menjadi partai gurem karena tak mendapat kemenangan dalam Pemilu 2019.

“Capek-capek bangun partai, ikut pemilu cuma dapet suara Nol Koma alias partai Gurem, sekarang malah kena depak dari partai yang dia bangun,” ujar Simson.

Itu dikatakannya menanggapi Surat Keputusan (SK) tentang Pengesahan Perubahan Susunan Pengurus DPP Partai Berkarya periode 2020-2025 dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

SK Kemenkumham itu mengesahkan kepengurusan DPP Partai Berkarya dibawah kepemimpinan Ketua Umum Muchdi Purwoprandjono, dan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang.

Dengan begitu, Tommy Soeharto harus tergusur dari kepengurusan DPP Partai Berkarya.

“‘Apes  banget nasib politik kang mas Tommy,” ujar Simson.Aktivis anti Orde Baru itu

Sebelumnya, Partai Berkarya terjebak dalam dualisme kepemimpinan, yakni antara kepengurusan pimpinan Tommy Soeharto, dengan kepengurusan Muchdi Purwopranjono.

Partai Berkarya versi Muchdi pun telah menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 11 Juli 2020.

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya hasil Munaslub Badaruddin Andi Picunang mengatakan, pelaksanaan Munaslub yang digelar Presidium Penyelamat Partai adalah legal atau resmi.

Namun, kubu Tommy Soeharto menolak hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar Presidium Penyelamat Partai tersebut, hingga keluarnya SK Kemenkumham yang mengesahkan kepengurusan Muchdi-Badaruddin. (red)

Pos terkait