Aplikasi penyalur barang kebutuhan pokok “Super” turut menyediakan sembako murah bagi masyarakat di Indonesia Timur.
KABAROPOSISI.NET|Jakarta, – Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap aplikasi penyalur barang kebutuhan pokok “Super” turut menyediakan sembako murah bagi masyarakat di Indonesia Timur.
“Saya kaget ternyata ada usaha luar biasa dalam penyediaan sembako di Jatim yang dikelola anak muda. Saya tantang anda memperluasnya untuk masyarakat Indonesia Timur,” ujarnya di sela donasi penanganan COVID-19 di Indonesia di Surabaya, Sabtu (13/2).
Risma mengaku kaget dengan aplikasi penyedia sembako tersebut, karena selama ini ia mengetahui aplikasi itu hanya untuk menerima donasi.
“Namun, ternyata ada usaha luar biasa yang mereka jalankan,” ucap mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Ia mengaku saat ini sedang memikirkan cara agar masyarakat di kawasan Indonesia Timur tersedia sembako murah.
“Saya sudah komunikasi dengan tokoh masyarakat di sana, seperti pastor atau lainnya. Nah, ternyata ada aplikasi yang seperti ini. Karenanya saya ingin mereka ikut terlibat dalam program ini,” katanya.
Mensos ingin agar keinginannya bisa direspons cepat oleh “Super”, sehingga bisa segera disinergikan dengan jaringan Kementerian Sosial di Indonesia Timur.
“Nanti jika sudah siap saya undang ke Jakarta untuk paparan dan saya akan bantu link di wilayah terkait agar lebih mudah penyalurannya ” kata Risma.
Sementara itu, Head Of Business Development Aplikasi “Super” Angelina Wu mengaku senang dengan tantangan tersebut dan segera merumuskan tata kelola distribusi sembako untuk wilayah Indonesia Timur.
“Kami merasa terhormat dengan tawaran dari Bu Risma. Tentu ini akan kami tindak lanjuti agar nantinya bisa membantu Kementerian Sosial menyediakan sembako murah di sana,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut pihaknya bekerja sama dengan platform “WeCare” melakukan penyerahan donasi kepada Kementerian Sosial RI sebagai bentuk kepedulian turut berkontribusi menekan angka penyebaran COVID-19 di Tanah Air.
Donasi yang diberikan berupa 96 ribu pcs masker medis dan 17.400 botol hand sanitizer yang nilai keseluruhannya mencapai Rp1,6 miliar. (red)