KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI –Senin (15/03/2021) bertempat di ruang rapat khusus DPRD Kabupaten Banyuwangi, berlangsung acara hearing masalah pemecatan THL bersama Komisi 1 DPRD Banyuwangi. Yang dipimpin langsung oleh Irianto ketua komisi 1.
Hearing dihadiri oleh Michael Edy Hariyanto SH (Wakil Ketua DPR Fraksi Demokrat) Ali Machrus (Wakil Ketua DPR fraksi PKB), Ruliyono (wakil Ketua DPR fraksi Golkar), Anggota komisi 1 DPR, unsur SKPD – BKAD, Lembaga/LSM, dan beberapa perwakilan dari THL.
Hearing dibuka langsung oleh Irianto ketua komisi 1 DPRD Banyuwangi Fraksi PDI-P terkait permasalahan hearing dengan THL dimana ada 332 THL yang diberhentikan dari pekerjannya.
Sedikit muncul pertanyaan dari Irianto yang menyampaikan, bahwa adanya perekrutan THL pada tahun 2019 sampai 2021 kurang lebih sebanyak 800 san THL. Darimana anggarannya, Sedangkan menurut Irianto selama masa Pandemi covid-19 tidak boleh merekrut THL.
Ruliyono Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Fraksi Golkar pada sambutanya merasa kecewa yang kedua kalinya. Awalnya menurut Ruliyono, sebelum ada PHK bahwa teman teman komisi A sudah mengingatkan agar tidak diberhentikan dulu sebelum berunding dengan sekda dan bupati yang baru.
Lebih dipertegas oleh Ruliyono bahwa pandangan dari fraksi Golkar menolak atas pemecatan THL dan meminta untuk segera dikembalikan bekerja kembali.
” Di fraksi saya tidak ada keputusan apapun, intinya mereka THL harus dikembalikan bekerja kembali sediakala. Ini tidak ad kaitanya dengan politik akan tetapi ini murni urusan kemanusiaan,” tegas Ruliyono.
Disisi lain menurut Ruliyono, “dalam program Bupati baru (Ipuk Fiestiandani) adalah menciptakan 10 ribu tenaga kerja, belum menciptakan sudah ada pemecatan Tenaga kerja (THL),” ucapnya.
Kesempatan selanjutnya Amrullah selaku juru bicara dari beberapa Lembaga, Organisasi dan LSM menyampaikan rasa terimakasih kepada rekan rekan Lembaga LSM yang sepakat menolak adanya PHK ini.
Masih kata Amrullah “kami minta ketegasan bahwa jika dalam Minggu ini tidak ada kejelasan kami akan melakukan eksen eksen terhadap Pemerintah. Tolong hargai mereka, manusiakan mereka,” kata Amrullah.
Huda selaku perwakilan dari SKPD BKAD terkait masalah pemecatan THL dengan singkat memberikan tanggapanya,
Sementara Ali Machrus Wakil DPRD Banyuwangi Fraksi PKB sesuai hasil hearing beberapa waktu lalu meminta agar pemecatan THL tidak dilanjutkan atau menolak kebijakan PHK terhadap THL yang ada.
Sambung Machrus, “Ada dua arah alokasi anggaran, pertama arah untuk perlindungan terhadap jiwa Rakyat Indonesia, kedua arah untuk menjaga stabilitasasi ekonomi Nasional. Maka dengan mengambil kebijakan yang tidak populis dan tidak pro Rakyat dengan merumahkan THL ditengah Pandemi Covid-19 ini. Tentu ini kebijakan yang sangat tidak tepat,” tegasnya.
Tiba giliran Michael Edy Hariyanto SH Wakil DPRD Banyuwangi Fraksi Demokrat menyampaikan keinginannya agar Bupati baru ini ada sinergi antara pemerintah dan DPR.
Lanjut Michael, “walaupun ada Partai lain/Fraksi lain mendukung pemecatan ini, saya tidak memikirkan Partai, saya tidak bertentangan dengan partai lain. Tapi saya berjuang ini karena banyaknya keluhan keluhan kepada saya. Dari itulah tolong sampaikan pada Bupati. Bahkan hari ini saya menulis kepada Bupati mohon dengan hormat agar meninjau kembali mengenai pemecatan ini. Tapi jika tidak, dengan cara apapun kami akan tetap perjuangkan terus agar supaya THL ini tidak dipecat dan dipekerjakan kembali,” pinta Michael.
Dipenghujung hearing, Irianto ketua Komisi 1 DPRD fraksi PDI-P selaku pimpinan hearing, menarik kesimpulan bahwa terkait permasalahan ini merupakan suatu cambuk bagi Pemerintah daerah yang mengambil suatu keputusan begitu instan.
“Kami mempertegas bahwa permasalahan THL ini yang dipecat hari kemaren sesuai apa yang diminta oleh forum, maka harus ditarik kembali di bulan April 2021,” kata Irianto.
“Kalau toh ingin melakukan rasionalisasi, ini ketika Covid sudah tidak ada lagi. Jadi pada siang hari ini kita pertegas bahwa di bulan April ini teman teman THL harus ditarik kembali,” tutupnya. (ktb)