KABAROPOSISI.NET|Sumenep, – Banyak warga mengeluh saat menerima Sembako berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari agen penyalur di desa Gadu Timur kecamatan Ganding kabupaten Sumenep.
Pasalnya, bantuan sembako dari kementrian sosial ini ditengarai tidak sesuai dengan harapan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Gadu Timur.
Menurut salah satu perwakilan dari warga penerima manfaat inisial (Hm) memaparkan kepada media, bahwa beras yang dibagikan oleh agen penyalur diduga kwalitasnya kurang bagus dan menimbulkan aroma yang kurang sedap,
“Selain itu agen penyalur diduga juga mendistribusikan telur busuk sehingga membuat resah kalangan warga penerima. Imbuhnya sambil memperlihatkan sembako yang diterima”.
Kami atas nama warga berharap agar ada perhatian khusus dari pihak pihak terkait untuk mengatasi persolan ini, karena kalau tidak ada tindakan maka di khawatirkan hal serupa akan terulang kembali di Gadu Timur.
Sementara saat dikonfirmasi langsung minggu 28/03/2021 kepada agen penyalur dikediamanya H. Sudahri tidak menampik dan membenarkan dan mengakui kalau telur yang dia salurkan memang busuk, dan stok lama.
Namun, sebelum didistribusikan ke penerima manfaat terlebih dahulu sudah dilakukan penyortiran, terangnya.
H. Sudahri juga mengatakan kepada perima manfaat misalkan kalau masih ada telur yang busuk secepatnya dikembalikan biar diganti.
Kalau masalah kwalitas beras tidak ada masalah sudah bagus, kami agen disini datangkan beras dari Jawa, ini contohnya yang masih tersisa, kata sudahri sambil perlihatkan beras premium ber merk Ramos Bandung, bergambar bunga mawar merah.
Ditambahkan Sudahri, Untuk penyerapan pendistribusian saat ini sekitar 200 KPM yang sudah berhasil disalurkan yang semula biasanya 500 orang, kini tinggal 200 orang. Jadi dipastikan separuh lebih yang belum dapat menerima bantuan tersebut, kurang ngerti mas.. kendalanya apa. (Har/mrw)