KABAROPOSISI.NET|Magetan, -Bertempat di Masjid Alhidayah Plaosan Rabu (16/2/2022) menggelar tasyakuran 99 tahun NU.Acara dihadiri segenap pengurus MWC NU Plaosaan dan jajaran pengurus ranting banom, lembaga NU dan Banser angkatan ke 15 se Kecamatan Plaosan
Harlah ke 99 NH degan tema besar Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Merawat Jagat Membangun Peradaban.Acara juga dihadiri oleh segenap unsur Muspika Plaosan diantaranya Kapolsek AKP Munir, Camat Plaosan Yudho Wahyono, Danramil Plaosan Kapten Inf.Gunawan. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan melantunkan sholawat Nabi oleh semua jamaah yang hadir.
Disampaikan NU akan terus berkontribusi untuk peradaban dunia dengan menyuarakan nilai-nilai perdamaian sebagai konsep besar. tentang bagaimana supaya perdamaian itu bisa terwujud dan bisa hidup harmonis. Harlah ini bisa menjadi momentum pemersatu seluruh warga nahdliyin guna membangun kekuatan NU dalam membangun peradaban.
Camat Plaosan Yudho Wahyono menyampaikan kami dari Forkopimca mengucapkan selamat Harlah ke 99 Nahdlatul Ulama. “Kita semua sangat mengapresiasi kegiatan ini sangat kompak sekali dari MWC NU Plaosan”ujar Yudho Wahyono. Nahdlatul Ulama selalu menjadi mitra kami sebagai garda terdepan Negara.Pada menjelang kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, NU turut serta merumuskan dasar negara yaitu Pancasila. Kami titip keadaan sekarang ini masih dalam pandemi covid 19 varian omicron, tetap laksanakan prokes.
Sementara itu Sambutan Wakil MWCNU. Toha menyampaikan mewakili MWC NU berterima kasih atas kehadiran bapak Forkopimca. Acara ini semoga di berkati Allah SWT dalam rangka Harlah ke 99 Nahdlatul Ulama.Mohon maaf atas kekurangan kami dalam hal menyiapkan kegiatan ini.Dalam rangka kegiatan menyongsong 100 tahun Nahdlatul Ulama, kita sama-sama menjaga kedamaian kedaulatan NKRI. Dengan doa dan harapan semoga ke depan organisasi yang kita cintai bersama ini makin maju dan makin meningkat kontribusinya bagi umat, bangsa, dan negara.
Nahdlatul Ulama ikut terlibat dalam membangun konsensus dasar kebangsaan dan kerangka bernegara. Ketika ada keluarga atau sanak saudara yang meninggal, pihak keluarga akan mengadakan tahlilan. Tahlilan merupakan pembacaan serangkaian ayat Al Quran dan dzikir yang pahalanya ditujukan kepada orang yang telah meninggal. Bahaya sekali jika sesuatu yang bukan bid’ah, dinyatakan sebagai bid’ah. “Sekali lagi selamat Harlah Nahdlatul Ulama. Dirgahayu NU. Mari terus kita bangun kehidupan bangsa yang lebih baik”,tegas Toha.
(Pri⁹⁹)