KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Kamis malam 11/3/2022 tepatnya malam Jumat Legi sekira pukul 19:00 Wib, awak media dapati masyarakat berbusana muslim. Ramai-ramai memasuki sebuah lorong kecil yang diketahui lorong kecil tersebut menuju ke kediaman Kepala Desa Gumirih Mura’i Ahmad, SE.,SH Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.
Penasaran, awak media sengaja buntuti rombomgan ibu-ibu muslimat di belakangnya sampai ke tujuannya. Ternyata benar, ibu-ibu muslimat yang lain sudah banyak di Pendopo Griyo Alit milik Kades Gumirih Mura’i Ahmad. Salah satu dari mereka Marhamah (50) saat ditanya, menuturkan bahwa dirinya bersama ibu-ibu yang lain rutin setiap malam “Jumat Legi” ikuti kegiatan “Istigozah” di rumah Kepala Desanya.
Selang beberapa menit kelihatan Kades Mura’i keluar dari rumahnya hendak terima warganya (jama’ah) yang pada berdatangan. Barang sebentar awak media samperi Kades Mura’i dan mohon waktu untuk memberikan keterangannya. Semula Kades Mura’i kurang berkenan kegiatan di kediamannya diekspuse di media.
Namun akhirnya awak media berhasil juga korek keterangan dari Kades Mura’i, meski sebentar berkenan memberikan keterangan terkait kegiatan di kediamannya (Pendopo Griyo Alit) itu.
“Kegiatan ini sudah lama saya bersama keluarga besar adakan kurang lebihnya sudah 5 tahunan mas. Alhamdulillah sekitar 350 lebih muslimin muslimat di Desa Gumirih rutin tiap malam Jumat Legi hadir ikuti pengajian Istigozah ini. Diawali dengan kegiatan hotmil qur’an sebelumnya, kemudian hadiah fatihah dan doa bersama khususonnya yang pertama seluruh masyarakat Gumirih, para guru-guru kita, semua ahli kubur dan para sesepuh pemuka pejuang di Desa Gumirih terdahulu “, jelasnya.
Ketika ditanya bagaimana atau dari mana sumber anggarannya untuk menggelar kegiatan pengajian rutin yang kalau dilihat dari jumlah jama’ahnya yang hadir jelas tidak sedikit yang dikeluarkan.
Yang menarik lagi apa yang disampaikan salah satu Kepala Dusun yang enggan disebut namanya di media. Ternyata Kades Mura’i Ahmad ini punya kebiasaan berbagi kebahagiaan dengan anak yatim. Yang mana setiap hari Jumat pagi, undang beberapa anak yatim untuk makan bersama dan berikan santunan juga. Pasalnya kata Kadus ini, kegiatan pengajian Istigozah ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Gumirih. (r35).