Pemkab Blora Bersama Faperta UGM Dorong Regenerasi Petani Blora

Kabaroposisinet | Yogyakarta – Tekad pemerintah kabupaten Blora pengembangan pertanian organik itu semakin bulat, pasca Bupati Blora, Arief Rohman, mendatangi Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (14/6/2023).

Bupati Arief Rohman diterima langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) UGM, Irham (Guru Besar Fakultas Pertanian UGM) dan Dekan Faperta Jaka Widada bersama wakil dekan, dosen, hingga peneliti.

Dalam diskusi tersebut Dekan Jaka Widada menyampaikan, ” saat ini petani kira rata rata sudah diatas usia 45 tahun. Jadi kalau Pak Bupati ingin mengembangkan pertanian organik dengan membentuk petani milenial, kami sangat setuju,” ujarnya.

Disampaikan, pihak UGM tidak hanya siap mendampingi pengembangan pertanian organik dari segi peningkatan produktivitas saja, namun juga siap mendampingi usaha pasca panennya hingga mendapatkan nilai ekonomi yang baik.

Sementara itu, terpisah Prof. Irham menyampaikan kesediaannya untuk membantu pengembangan pertanian organik di Kabupaten Blora. Pihaknya siap datang ke Blora untuk memberikan pembekalan kepada para penyuluh dan petani.

“Rencana tanggal 26 Juni nanti kami akan ke Blora. Kebetulan akan ada monitoring pertanian di KHDTK Getas. Jadi nanti bisa sekalian koordinasi dengan Pak Bupati dan teman-teman di Blora. Kalau tahu ilmunya, pertanian organik itu mudah dan murah. Kami siap membantu Pak Bupati,” ungkapnya

Atas itu semua, Bupati Arief Rohman merasa senang dan bersedia untuk segera mengumpulkan penyuluh pertanian dan para pemuda petani millenial. Agar nanti bisa bertemu tim Faperta UGM untuk belajar bersama.

“Selain penyuluh, coba nanti akan kita data para pemuda milenial yang tertarik untuk membangun pertanian organik. Sudah banyak pemuda yang tanya kepada saya, sebenarnya mereka ingin melanjutkan pertanian orang tuanya, namun bingung mau belajar kemana. Jika UGM ini nanti bersedia maka kami sangat senang. Nanti bisa kita susun demplot pertanian organiknya sebagai percontohan di setiap Kecamatan. Pak Kades Kades akan kami minta minimal 1 Hektar sawah bengkoknya untuk demplot pertanian organik ini,” ujar Bupati.

Menurutnya, demplot tersebut penting. Masyarakat Blora kalau langsung disuruh aksi tanpa ada contoh yang sukses itu sulit. Jadi sepakat Blora akan membentuk demplot-demplot terlebih dahulu. ‘’ Memang sudah ada beberapa desa yang mengembangkan organik, namun kita ingin agar kedepannya bisa dikembangkan lagi dengan pendampingan dari ahlinya UGM,” sambung Bupati Arief.

Ditandaskan, dengan ilmu, teknologi dan jaringan yang dimiliki UGM, Blora siap bekerjasama. Blora siap dalam waktu dekat menerima tim dari Fakultas Pertanian UGM yang akan ke Blora untuk memberikan pembinaan kepada para petani dan penyuluh, utamanya petani milenial untuk regenerasi petani.

DP4 Blora juga diminta untuk segera menyusun draft atau konsep perjanjian kerjasama (PKS) dengan Faperta UGM Yogyakarta.(GaS)

Pos terkait