Kabaroposisi.net | Jombang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang terus berupaya meningkatkan kompetensi guru, pembimbing muatan lokal juga kepala sekolah.
Bidang Pembinaan SMP mengadakan uji kompetensi baca Alquran bagi pembimbing muatan lokal keagamaan dan pendidikan diniyah, 24 dan 25 April.
’’Diikuti 408 pembimbing, 254 pembimbing mulok keagamaan dan 154 pembimbing pendidikan diniyah,’’ ujar Senen.
Ia berharap semua pembimbing mulok keagamaan Islam dan pendidikan diniyah tersertifikasi dalam membaca Alquran. Jika pembimbing sudah tersertifikasi, maka dalam membimbing peserta didik akan semakin baik.
’’Ketika pembimbingnya sudah standar, metode yang diberikan standar, otomatis anak-anak akan menerimanya juga sudah standar,’’ jelasnya.
Bidang Pembinaan SD menggelar bimbingan teknis (bimtek) guru kelas, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK), guru Pendidikan Agama Islam (PAI), pembimbing muatan lokal (mulok) keagamaan dan pendidikan diniyah.
Bimtek dilaksanakan di 21 kecamatan. Pesertanya mencapai 5.677 orang. Pelaksanan Bimtek dijadwalkan April sampai September 2024.
Senen mengatakan, bimtek ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru. Serta menyamakan persepsi antara dinas pendidikan dan guru yang merupakan ujung tombak pendidikan.
Ditargetkan, harus ada perbedaan lebih baik dari kompetensi guru sebelum mengikuti bimtek dan setelah mengikuti bimtek.
’’Guru harus menjadi idola bagi peserta didik, sehingga kehadirannya dikelas ditunggu oleh peserta didik,’’ ucapnya.
Bidang Ketenagaan mengadakan lokakarya tujuh calon guru penggerak angkatan sembilan pada 27-28 April. Hari pertama dilaksanakan di Aula 1 dan Aula 2. Sedangkan 28 April di aula SMKN 3 Jombang.
Bidang Kebudayaan juga mengadakan uji kompetensi kepala sekolah di Gedung Kesenian pada 26 April.
Uji kompetensi kepala sekolah digelar untuk mengukur kompetensi ASN terkait tupoksinya.
’’Untuk kenaikan jenjang yang lebih tinggi, pasti ada target yang lebih tinggi juga. Sehingga kompetensi yang juga diperlukan sebagai prasyarat kenaikan jenjang tersebut,’’ tambahnya.
Bidang Kebudayaan mengikuti kegiatan festival menari dengan tajuk skena menari 24 jam dalam rangka hari tari se-dunia, pada 29 April di pendopo ISI Surakarta.
Kabupaten Jombang memberangkatkan Sanggar Sasana Gebyar Seni berkolaborasi dengan Grup Sikatan Nyamber Walang dari Perum Griya Indah Jombang.
Harapannya, semakin dikenalnya kesenian lokal dikancah nasional maupun internasional dan tujuannya meningkatkan kapasitas tata kelola lembaga atau kelompok kesenian.”Duta seni Kabupaten Jombang mementaskan Remo dan Jaranan Penthulan dengan jumlah 50 orang,’’ pungkasnya.(tyas)