Melalui Kejurprov ke 55 Jawa Timur Jaring Bibit Unggul Atlet Catur

Kabaroposisi.net | Jombang – Achmad Fauzi Wongsojudo ketua Percasi Jawa Timur mengajak pelajar bertanding Catur di event Kejurprov ke 55 di Gedung Kesenian Aryo Kota Blitar.

Melalui Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) ke 55, Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jawa Timur menjaring bibit-bibit unggul atlet catur di daerah. Selasa (24/7/2024)

Bacaan Lainnya

Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Provinsi Jawa Timur Achmad Fauzi Wongsojudo ketika diwawancarai menyampaikan, para atlet yang dipertandingkan dalam Kejurprov yakni usia pelajar.

“Atlet yang dipertandingkan terbagi menjadi enam kelompok yang mana, usia – usia pelajar. Karena di usia-usia inilah mereka harus kita persiapkan semaksimal mungkin,” ucapnya.

Kelompok Junior A Putra/Putri Umur 19 tahun atau kelahiran tahun 2005 dan sesudahnya. Kelompok Junior B Putra/Putri dengan umur 17 tahun atau kelahiran tahun 2007 dan sesudahnya. Kelompok Junior C Putra/Putri dengan umur 15 tahun atau kelahiran tahun 2009 dan sesudahnya. Kelompok Junior D Putra/Putri Umur 13 tahun atau kelahiran tahun 2011 dan sesudahnya. Kelompok Junior E Putra/Putri Umur 11 tahun atau kelahiran tahun 20013 dan sesudahnya. Kelompok Junior F Putra/Putri dengan umur 09 tahun atau kelahiran tahun 2015 dan sesudahnya. Kelompok Junior G Putra/Putri dengan umur 07 tahun atau kelahiran tahun 2017 dan sesudahnya.

Menurut Achmad Fauzi , peraturan pertandingan yang digunakan adalah Peraturan Pertandingan FIDE Percasi. Catur Standar yang telah disesuaikan oleh PB PERCASI. Batas WO adalah 30 menit setelah pertandingan dimulai dari langkah pertama.

“Sementara, Sistem pertandingan menggunakan Sistem Swiss 7 babak atau menyesuaikan jumlah peserta. Kemudian, untuk kontrol waktu, 60 menit + increment 10 detik (60″+10′),” terangnya.

Ia juga mengatakan, untuk pairing menggunakan Program Swiss Manager. Pemain yang berasal dari satu Kabupaten / Kota yang memiliki Poin diatas 50% tida diketemukan pada pairing babak terakhir.

“Selanjutnya, untuk penentuan juara diambil dari jumlah poin tertinggi / Match Point (MP), Jika nilai poin sama maka ditentukan TieBreak, dimana satu permainan digunakan untuk menentukan pertandingan ketika skornya satu set semua. Penentuan berdasarkan Direct Encounter, berdasarkan Buchholz, berdasarkan Sonnebom Berger (SB), dan berdasarkan Progressive Score (PS),” terangnya.

Selain itu, juara yang diambil juara 1, juara 2, juara 3. Para juara ini tentunya akan menjadi perhatian khusus. Untuk para juara, akan diberi pembinaan dan siapa dari mereka yang pantas untuk dikirim ke Kejurnas.

“Juara 1 belum pasti akan dikirim ke Kejurnas, akan tetapi dilihat nanti kemampuannya. Walaupun juara 2 bukan berarti dia kalah. Ini berkaitan dengan konsistensi kemampuan mereka,” ungkapnya.

Dia ingin, Kejurprov Jawa Timur tahun 2024 menjadi ajang agar atlet-atlet mampu mempersiapkan dirinya untuk menjadi atlet-atlet yang hebat. “Harapan kita, ini adalah ruang untuk mengasah pikiran mereka dan ruang untuk mengasah mental mereka. Karena kompetisi itu tidak hanya pikiran tapi juga mental, kalau mentalnya tidak kuat maka akan berpengaruh terhadap cara berpikir mereka,” harapnya.

Dengan demikian, Kejurprov, nantinya muncul bibit-bibit baru yang bisa membanggakan Percasi Jawa Timur. “Ini usaha kami agar Cabang Olahraga Catur dianggap penting oleh Provinsi Jawa Timur dengan munculnya berbagai prestasi,” pungkasnya.(tyas)

Pos terkait