Kabaroposisi.net, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan 10 pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) atas dugaan korupsi pengadaan pupuk palsu dan di bawah standar. Pegawai yang dinonaktifkan meliputi direktur, pejabat eselon II, eselon III, hingga staf yang terlibat dalam pengadaan tersebut.
“Direktur, eselon II, eselon III, dan staf yang melakukan pengadaan pupuk,” ungkap Andi Amran dalam keterangan persnya, Selasa (26/11/2024).
Penonaktifan ini dilakukan setelah Kementan melakukan penyelidikan intensif menyusul laporan dari petani mengenai kualitas pupuk yang mereka gunakan. Keluhan tersebut menjadi awal terungkapnya dugaan pelanggaran dalam pengadaan pupuk.
Kementan melakukan investigasi langsung ke lapangan serta menguji kadar pupuk yang beredar di pasaran. Hasil penyelidikan menunjukkan indikasi pelanggaran serius dalam proses pengadaan, dengan keterlibatan beberapa pihak internal dan eksternal.
Sebanyak empat perusahaan swasta yang memenangkan tender pengadaan pupuk juga diduga terlibat dalam kasus ini. Perusahaan-perusahaan tersebut dituduh memasok pupuk palsu serta pupuk berkualitas rendah yang merugikan para petani.
Sebagai langkah lanjutan, Kementan memutuskan untuk memasukkan empat perusahaan itu ke dalam daftar hitam (blacklist) agar tidak lagi diizinkan mengikuti tender pengadaan pupuk di masa mendatang.
“Kami umumkan ada 4 perusahaan pengadaan pupuk yang tidak memenuhi syarat dan 4 itu kami blacklist,” tegas Andi Amran.
Tak hanya itu, Mentan berencana membawa kasus ini ke ranah hukum. hal tersebut dikarenakan kandungan MPK-nya cuma 0 kma sekian persen.
“Kami akan kirim berkasnya ke penegak hukum,” ujarnya.
Langkah cepat Kementan ini menuai apresiasi dari berbagai pihak sebagai bentuk komitmen dalam menjaga integritas sektor pertanian sekaligus melindungi kepentingan petani di Indonesia.
”Ayo terus brantas pak demi kemakmuran bangsa dan rakyat Indonesia. Kami sebagai rakyat kecil sagat mendukung apa yang telah bapak lakukan demi kemakmuran bangsa dan rakyat Indonesia,” komen @tukirahayu melalui kanal Official Inews.(RYS)