Kabaroposisi.net, Ngawi – Wartawan dari berbagai media di Kabupaten Ngawi memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 di kantor Persatuan Wartawan Ngawi (PWN) pada Senin (10/2/25). Acara tersebut dihadiri sejumlah jurnalis dan perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Ngawi, termasuk Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Ketua PWN Ngawi, Widodo, menegaskan bahwa peringatan HPN menjadi pengingat pentingnya menjalankan tugas sesuai kode etik jurnalistik. Ia berharap peran pers semakin matang dalam menyajikan informasi yang akurat dan berimbang.
“Tentunya dengan bertambahnya usia pers, akan menambah kedewasaan kita semua dalam menjalankan tugas-tugas sesuai dengan kode etik,” ujar Widodo, Ketua PWN Ngawi.
Selain insan pers, peringatan HPN juga mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Ngawi. Kepala Diskominfo Kabupaten Ngawi, Wahyu Sri Kuncoro, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan media. Menurutnya, media memiliki peran sebagai mitra kerja yang mendukung keterbukaan informasi publik.
“Kita memang diberikan tugas yang tidak lepas dengan kolaborasi dengan teman-teman media, karena kita perlu kontrol sosial, salah satunya adalah rekan-rekan ini,” kata Wahyu Sri Kuncoro, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Ngawi.
Wahyu menambahkan bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam publikasi informasi. Oleh karena itu, keberadaan media sangat membantu dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Ia menilai kerja sama yang baik dengan pers dapat menghasilkan pemberitaan yang lebih seimbang.
“Karena dengan segala keterbatasan mungkin bisa memberikan publikasi atau apapun, tapi akan menjadi tidak imbang kalau hanya dari satu sisi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Wahyu mengapresiasi peran media yang turut memberikan koreksi terhadap kebijakan pemerintah. Menurutnya, kritik yang membangun sangat diperlukan agar pelayanan publik semakin baik. Ia menekankan bahwa keberadaan media berkontribusi dalam menyalurkan aspirasi masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih karena dengan koreksi ini, bisa menjadi penyeimbang, tidak hanya dari satu sisi, tapi juga dari sisi masyarakat melalui media, yang perlu diperbaiki dari keberadaan pemerintahan,” ujarnya.
Sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan informasi, Diskominfo Kabupaten Ngawi menyadari masih banyak kekurangan dalam penyebaran informasi. Wahyu mengakui bahwa pihaknya masih perlu meningkatkan keterbukaan dan kualitas komunikasi dengan media.
“Kami secara kebetulan atau diskominfo secara tupoksi diberi tanggung jawab untuk mengelola informasi yang sering bersinggungan, berhubungan dengan teman pers ini disadari bahwa kami masih banyak kekurangan,” tuturnya.
Wahyu juga menegaskan bahwa pemerintah terbuka terhadap kritik dan saran dari berbagai pihak, termasuk media. Ia berkomitmen untuk selalu menerima masukan yang konstruktif demi perbaikan layanan publik.
“Segala sesuatunya Kami tetap berbuka, menerima masukan, saran, tidak hanya saat menjalankan pemerintahan, tapi di mana pun bertugas saya siap menerima,” tegasnya.
Peringatan HPN ke-79 di Ngawi menjadi refleksi bagi insan pers dan pemerintah dalam membangun komunikasi yang lebih baik. Melalui sinergi yang kuat, diharapkan pers dan pemerintah dapat bersama-sama menjaga transparansi dan keseimbangan informasi di masyarakat. (RYS)