Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Bentuk kepedulian terhadap trauma yang dialami warga Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Yaitu kekhawatiran akan terjadinya banjir bandang seperti pada tahun 2017 yang memilukan menimpa kembali. Datang dari Ketua Umum Forum Singojuruh Bersatu (FSB) M. Vahid Faiq yang juga selaku Ketua Koral Wangi.
Rupa-rupanya informasi keresahan warga Desa Alasmalang yang disebabkan oleh kondisi debit air aliran sungai Badeng (Dam Garit) beberapa hari lalu. Ditangkap oleh M. Vahid Faiq, sehingga mengharuskan dirinya harus ikut menyuarakan aspirasi warga Desa Alasmalang. Alasannya, karena dirinya mengaku merasa berdosa bila mengetahui warga Desa Alasmalang dalam kesedihan tapi diam.
“Maaf sebelumnya bukan sok suci atau sok baik, ini soal kemanusiaan yang saya yakin semua memiliki perasaan itu. Dosa rasanya bila saya diam tidak tergerak untuk membantu perjuangkan apa yang jadi keinginan saudara saya warga Desa Alasmalang. Mereka punya hak untuk hidup nyaman dan aman seperti layaknya warga negara Indonesia yang lain”, awal penyampaiannya Jumat 4/7/2025.
Ketika dikonfirmasi apa yang ingin disampaikan kepada Pemerintah terkait keinginan warga Desa Alasmalang yang berharap dilakukan renovasi total kontruksi Jembatan Garit dan normalisasi Dam Garit.
“Begini, mari sebelumnya berkaca pada tragedi banjir bandang yang terjadi beberapa tahun lalu. Bukan hanya Banyuwangi tapi nasional tahu betapa tragisnya kejadian itu. Ini kan hanya karena kita tidak sedang diposisi mengalami kondisi itu, andai kita diposisi seperti warga Alasmalang seperti apa rasanya. Saya tahu sendiri, situasi dan kondisi batin saudara saya di Alasmalang bila hujan turun apalagi di malam hari. Mereka tidak berani tidur sebelum ada kabar pasti bahwa kondisi debit air di hulu aman. Pertanyaannya sampai kapan saudara saya warga Desa Alasmalang hidup dalam kekhawatiran seperti itu, atau memang nunggu ada korban dulu Jembatan itu baru akan diperbaiki”, papar M. Vahid Faiq dengan nada sedikit bertensi.
Bahkan kata M. Vahid Faiq, pada saat kejadian banjir bandang tahun 2017, orang yang pertama kali bantu turunkan alat berat (eskavator), untuk lakukan evakuasi material adalah dirinya. Tambahnya, hingga belasan hari di lokasi bencana, sehingga tahu persis derita warga Desa Alasmalang yang terdampak.
Lanjut M. Vahid Faiq melalui media menyampaikan permohonannya kepada Pemerintah atau yang disebutnya para pemangku kebijakan.
“Saya berharap dan memohon dengan sangat kepada Pemerintah Daerah atau siapalah yang merasa sebagai pemangku kebijakan terkait infrastruktur. Tolong, kalau memang Pemerintan Daerah ada kewenangan menangani infratruktur Jembatan dan Dam garit, kabulkan aspirasi warga Desa Alasmalang itu. Dan kalau memang itu jadi kewenangan Provinsi atau Pusat, ya tolong lah Pemerintah Daerah atau DPRD teruskan atau ajukan apa yang jadi aspirasi warga Desa Alasmalang itu ke Provinsi atau ke Pusat”, tegas dan pungkasnya. (r35).






