Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Bertempat di Warung Seblang Desa Padang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi Selasa 2 September 2025. Berlangsung acara deklarasi damai dan Komitmen jaga kondusifitas Kabupaten Banyuwangi khususnya di wilayah Kecamatan Singojuruh.
Forpimka dalam hal ini Drs. Anas Sugiarto (Camat Singojuruh), AKP Ahmad Rudi, SH (Kapolsek Singojuruh), dan Kapten Inf. Edi Supriono (Danramil 0825/13 Singojuruh). Gelar acara tersebut dalam rangka merespon situasi kondisi negara yang dalam beberapa hari ini ramai dengan aksi demo.
Terlibat dalam deklarasi damai tersebut, selain unsur Forpimka, para Kepala Instansi lintas sektor se Kecamatan Singojuruh, Kepala Desa se Kecamatan Singojuruh, Tokoh Lintas Agama, Tokoh Masyarakat, BPD, Ormas, Korwilker Satdik Kecamatan Singojuruh, dan para Kepala Sekolah SMA/SMK/MA se Kecamatan Singojuruh.
Drs. Anas Sugiarto selaku Camat dalam sambutannya mengutip apa yang disampaikan oleh Kapolresta dalam acara doa bersama, bahwa Banyuwangi sampai saat ini dalam keadaan aman-aman saja. Namun demikian kata Camat, meski dalam keadaan aman-aman saja untuk tidak terlena. Oleh karena itu diharap kerjasamanya untuk tetap menjaga kondusifitas wilayah. Camat Anas juga sampaikan pesan Bupti Banyuwangi yaitu tidak boleh meng-upload informasi aksi demo atau kegiatan lain yang sifatnya memanas-manasi, dan kontent-kotent yang berbau provokatif.
Danramil 0825/13 Singojuruh Kapten Inf. Edi Supriono mengatakan bahwa modal utama dalam menjalankan hidup bermasyarakat maupun bernegara adalah aman. Kalau situasi dan kondisi sudah aman maka akan nyaman mau melakukan aktivitas apapun. Kalau tidak aman jangankan berusaha atau bekerja, beribadahpun tidak bisa leluasa.
Dipertegas oleh Danramil bahwa bila dalam suatu negara terjadi konflik yang pertama dirugikan adalah rakyat. Lanjut Danramil ajak semua elemen untuk bekerjasama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing khususnya Singojuruh dan Banyuwangi umumnya.
Kapolsek Singojuruh AKP Ahmad Rudi, SH dalam penyampaiannya awali dengan menggaris bawahi apa yang disampaikan Danramil Singojuruh sebelumnya yaitu bahwa kalau aman pasti akan nyaman. Lanjut kata Kapolsek, keamanan itu merupakan suatu kesepakatan, yaitu kesepakatan bersama. Makanya hari ini kata Kapolsek, deklarasi disepakati bersama menciptakan Banyuwangi yang aman, damai, dan sejahtera.
AKP Ahmad Rudi, SH jelaskan bahwa, deklarasi dilakukan mengingat situasi negara sebagaimana ramai di media sosial sangat miris. Diakui bahwa menyampaikan aspirasi dan menyampaikan pendapat itu diatur dan dijamin oleh undang-undang. Namun disayangkan bila penyampaian aspirasi murni oleh Mahasiswa dilevel nasional dan di kota-kota lain di Indonesia. Diduga ditunggangi oleh pihak-pihak lain yang memanfaatkan situasi anarkis dengan tujuan ingin memecah belah bangsa.
Kapolsek juga meminta kepada hadirin, untuk tidak mudah mempercayai informasi di medsos yang berbau provokasi dan sengaja mengadu domba antara TNI dan POLRI. Ditegaskan oleh Kapolsek, bahwa sampai saat ini TNI dan POLRI tetap solid dan mempunyai integritas untuk NKRI, tidak seperti yang diinformasikan di medsos.
Kapolsek juga minta kepada para Kepala Sekolah yang hadir, untuk menjaga dan mengawasi anak-anak didiknya. Karena, sekarang anak-anak pelajar kerap dijadikan peluncur oleh pihak-pihak untuk melakukan hal-hal yang negatif. Mereka disusupi oleh paham-paham yang mengarah pada kebebasan tidak mau diatur, sehingga membuat gaduh dan meresahkan masyarakat.
Sementara KH. Habib Toha dalam tauziahnya, mengatakan bahwa apa yang terjadi harus diambil hikmahnya. Habib Toha mengamini kalau aksi demo ada yang menunggangi. Namun kata Habib Toha, sebaliknya kejadian-kejadian tersebut jadikanlah oleh para pemimpin bangsa terutama yang di DPR untuk intropeksi diri. Tegasnya, bahwa sebuah kejadian dimuka bumi bukan tanpa sebab dan tidak lepas dari skenario Allah Swt. (r35).






