Telaga Sarangan Tetap Jadi Kebanggaan Wisata Jawa Timur, Menguatkan Tagline “Magetan Ngangenin”

Kabaroposisi.net | Magetan – Telaga Sarangan kembali menunjukkan kelasnya sebagai destinasi wisata yang tak pernah kehilangan peminat. Berada di lereng Gunung Lawu dengan udara pegunungan yang sejuk, kawasan ini dipadati wisatawan setiap akhir pekan. Fenomena tersebut menegaskan bahwa tagline “Magetan Ngangenin” bukan hanya slogan promosi, melainkan pengalaman nyata yang dirasakan para pengunjung.

Telaga Sarangan menawarkan suasana yang sulit ditemukan di tempat lain: kabut yang turun pelan, air telaga yang tenang, dan angin pegunungan yang membawa kesejukan alami. Kawasan ini seolah mengajak pengunjung untuk berhenti sejenak dari penatnya rutinitas.

Bacaan Lainnya

Pengunjung dapat menikmati perjalanan dengan perahu motor, berkuda di sepanjang lingkar telaga, atau sekadar duduk menikmati jagung bakar sambil melihat pemandangan Gunung Lawu. Semua aktivitas itu berpadu menciptakan pengalaman wisata yang sederhana namun membekas.

Selain panorama alam, Sarangan juga dikenal dengan kuliner khasnya, seperti sate kelinci, jagung bakar, hingga wedang ronde. Kehangatan para pedagang lokal memperkuat kesan bahwa wisata di Sarangan bukan hanya tentang pemandangan, tetapi juga tentang interaksi manusia yang ramah dan penuh cerita.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, Joko Priyono, menegaskan bahwa Telaga Sarangan adalah jantung pariwisata Magetan dan menjadi bukti kuat mengapa tagar #MagetanNgangenin semakin relevan.

“Banyak wisatawan mengakui bahwa Sarangan selalu bikin kangen. Meski sudah sering datang, suasananya tetap menenangkan. Inilah mengapa tagline ‘Magetan Ngangenin’ sangat tepat menggambarkan apa yang dirasakan pengunjung,” jelas Joko Priyono.

Ia juga menuturkan bahwa pemerintah daerah terus melakukan penataan area wisata. Mulai dari perbaikan fasilitas, kebersihan lingkungan, hingga peningkatan keamanan wisata perahu dan area parkir.

“Kami ingin Sarangan bukan hanya indah, tapi juga nyaman dan aman untuk keluarga, anak-anak, dan wisatawan mancanegara. Proses penataan kami lakukan bertahap agar berkembang tanpa kehilangan karakter alamnya,” tambahnya.

Telaga Sarangan berperan penting sebagai penggerak ekonomi masyarakat sekitar. Ratusan pedagang, tukang kuda, operator perahu, hingga pelaku UMKM menggantungkan penghasilan dari aktivitas wisata di kawasan telaga.

Kunjungan wisatawan yang stabil membuat perputaran ekonomi di Sarangan tetap terjaga, terutama pada musim liburan dan akhir pekan panjang.

Dinas Pariwisata juga menyiapkan strategi promosi berbasis digital guna menjangkau wisatawan milenial. Konten video pendek, promosi media sosial, dan agenda event tahunan akan terus diperkuat untuk mempertahankan eksistensi Sarangan di dunia wisata.

Program wisata budaya, festival musik, hingga parade seni lokal juga disiapkan sebagai atraksi tambahan agar Sarangan tetap kompetitif di tengah banyaknya destinasi baru di Indonesia.

Di era di mana banyak tempat wisata dibuat serba modern, Telaga Sarangan justru tampil berbeda—natural, apa adanya, dan penuh ketenangan. Itulah alasan mengapa banyak wisatawan mengaku selalu ingin kembali.

Dengan perpaduan alam yang memanjakan mata, suasana damai, serta keramahan masyarakat, Sarangan layak disebut sebagai simbol utama bahwa Magetan memang benar-benar ngangenin.(Pri⁹⁹)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *