Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Keberadaan sampah bercampur limbah Pabrik di muara Sungai Kalibasin Dusun Kalimati Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Banyuwangi. Jadi pemandangan mengerikan dan menjijikkan dengan tampilan warna putih kecoklatan menggumpal mengeluarkan aroma tak sedap dan menyengat.
Pemerhati Lingkungan bernama Ahmad Jupri alamat Dusun Kalimati RT.002/RW.002 Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar. Menyampaikan informasi ajak awak media keliling ke tempat – tempat yang bermasalah dengan sampah salah satunya muara sungai Kalibasin Kalimati. Dalam konfirmasinya Ahmad Jupri menyampaikan.
”Sampah bercampur limbah dari Pabrik ini sudah lama mas.. dan sangat berbau menyengat sekali yang dirasakan oleh masyarakat sekitar sini. Limbah dan sampah di Kalibasin ini langsung mengalir ke Muara sungai dan langsung ke laut. Sampah dan limbah ini masih belum ada penanganan dari pihak terkait”, keluhnya.
Ahmad Jupri juga mengaku sudah pernah beberapa kali melakukan penelitian limbah yang keluar dari Pabrik. Bahkan katanya tiga tahun yang lalu pernah juga membawa semple air limbah Pabrik ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, untuk diuji Lab agar tau hasil kandungan B3-nya. Namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya, kata Jupri.
Ahmad Jupri sebagai pemerhati lingkungan berharap agar masalah sampah bercampur limbah di lingkungannya betul – betul diperhatikan oleh pihak terkait.
“Semoga Pemerintah melalui Dinas terkait segera merespon masalah ini dan memberikan solusi terbaik, karena kami sebagai warga negara di NKRI ini juga punya hak untuk hidup dengan layak, nyaman dan sehat tentunya.”..harapnya.
Tak hanya itu, Ahmad Jupri pun menyampaikan pesan kepada para Pengusaha/Pemilik Pabrik di lingkungannya. Agar dalam membuang Limbahnya mengacu kepada ketentuan yang ada sesuai peraturan yaitu fungsikanlah ipal – ipal yang ada.
Ditempat terpisah Kepala Dusun Kalimati bernama Munir dikonfirmasi dikediamanya, menuturkan,
”Kami sudah lakukan sosialisasi bersama warga setempat mengenai sampah, pihak Pemerintah desa pun akan ada program tempat sampah. Kami semua sepakat untuk mencari tempat pembuangan akhir sampah. Untuk di Dusun Kalimati ini masih belum ada titik temu tempat pembuangan akhir sampah. Kalau secara manual pengambilan sampah tidak akan bisa, karena sampah sudah bercampur limbah dan baunya sangat menyengat sekali. yang bisa hanya menggunakan alat berat.”..tutur kadus Munir.
Ditambahkan oleh Munir, bahwa sampah sudah ada mulai dari sungai – sungai kecil yaitu mulai perbatasan Desa Kedungringin dan Desa Kedungrejo sampahnya bercampur dengan air limbah Pabrik. Tak hanya itu menurut Kadus Munir, untuk masalah sampah pada musrenbangdes juga diusulkan tentang pengadaan 500 tempat sampah untuk diberikan kepada setiap rumah.
Informasi media teruskan ke Camat Muncar Danisworo yang masih baru beberapa hari menjabat. Sekalian konfirmasi mohon tanggapan atas keluhan warga Kalimati desa Kedungrejo. Dan inilah tanggapan Camat Muncar Danisworo,
“Memang sampah saat ini menjadi issue global utamanya sampah plastik, kita tidak bisa begitu saja menyalahkan siapapun. Tetapi semua masyarakat mulai dari hulu sampai hilir harus bisa menyadari akan bahaya sampah apabila tidak ditangani dengan baik, salah satu komponen penyumbang sampah terbesar adalah sampah Rumah tangga sehingga penanganannya harus dimulai dari rumah tangga dari hulu ke hilir. Oleh karena itu penanganannya harua maksimal juga keberadaan Bank SAMPAH yang dibentuk di tiap-tiap desa harus jalan”, ungkapnya.
Menyinggung soal limbah industri Camat Danisworo mengatakan, “Sedangkan limbah industri yang dikeluarkan oleh pabrik harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Disinilah tingkat Kepatuhan Perusahaan, masyarakat dan seluruh komponen yang menghasilkan produk sampah harus sadar tentang bahaya sampah bagi generasi kita dan seluruh mahkluk hidup. Oleh karenanya himbauan Pemerintah mulai Pusat sampai Daerah senantiasa wajib untuk dipatuhi. Jika kita ingin lingkungan kita menjadi sehat dan generasi penerus bangsa menjadi kuat berdaya saing”, imbuhnya.
Sementara salah satu petinggi dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi dikonfirmasi Via WhatsApp-nya terkait keluhan warga Muncar tersebut. Belum memberikan respon sampai dilansirnya berita ini. (rh35/ktb)