Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Ditengah mewabahnya Virus Corona dan sedang galak-galaknya Pemerintah Daerah Banyuwangi berjuang mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19). Yang salah satunya ada himbauan untuk jaga jarak dalam kontak langsung (social distancing). Dua anak muda-mudi terpapar virus asmara abaikan kondisi darurat Corona. Siang bolong Rabu 01/04/2020 asyik berpacaran di sebuah pondok (joglo) Lapangan RTH Desa Singojuruh Kecamatan Singojuruh Banyuwangi.
Menurut beberapa warga yang sedang ngobrol di sebuah warung kopi (warkop) pojok Lapangan. Kedua anak tersebut diyakini sedang bercumbu, terlihat dari gelagat dan prilakunya yang aneh-aneh. Ketika ada orang melintas keduanya jaga jarak, tapi ketika dirasa aman kembali keduanya nempel kayak perangko lanjutkan adegan asmaranya. Bahkan menurut pemilik warkop nama panggilan inisial “LC”, pernah sebelumnya memergoki dan mengusir sepasang kekasih yang kelewat batas bercumbu di tempat umum tersebut.
Adegan mesra yang kali ini di pondok (joglo) RTH Desa Singojuruh informasinya sampai kepada Camat Singojuruh Trisetia Supriyanto, S.STP.,M.Si. Dan ditindak lanjuti memerintahkan Trantibnya untuk menuju lokasi. Untung saja Trantib Kecamatan Singojuruh bernama Riyadis segera samperi ke pondok (joglo) tempat adegan mesra kedua muda-mudi tersebut dan dibubarkan. Menurut warga, kedua anak muda-mudi itu dikenali bukan warga sekitar Desa Singojuruh.
Menanggapi kejadian tersebut pihak Pemerintah Desa dalam hal ini Sekdes Habiby memberikan keterangan.
“Kami rencananya nanti akan menggerakkan Linmas desa untuk menjaga RTH, mungkin kami akan memberikan shock terapy nanti jika kami menemukan ada pasangan yang melakukan hal yang tidak senonoh di RTH. Memang selama ini kami mengawasi RTH dibantu oleh mas Lincip yang kami beri tugas juga untuk menjaga kebersihan di sana”, responnya.
Pantaun media saat keduanya dipergoki Trantib sontak kaget dan tersipu malu secepatnya hengkang dari Lapangan RTH Singojuruh. Beberapa warga yang mengetahui hal tersebut bersukur sekali dengan kehadiran Trantib. Karena warga meski tahu hal itu tidak berani menegur mereka dikhawatirkan terjadi salah faham. Sayangnya kedua muda-mudi itu keburu kabur, sehingga awak media tidak peroleh konfirmasinya (rh35).