Jakarta.Kabaroposisi.net. – Sebagai salah satu operator jalan tol, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang merupakan salah satu BUJT yang dimiliki oleh PT. Waskita Toll Road (“WTR”) secara langsung ikut aktif dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan jalan tol serta untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan.
Kegiatan simulasi penanganan terhadap pengguna jalan tol yang diduga terpapar Covid-19 ini melibatkan pihak Kepolisian dan dilaksanakan di KM +10.600 arah Bekasi ke Jakarta.
Simulasi ini dilakukan untuk memastikan tanggap darurat terhadap kemungkinan terjadinya kondisi pengguna jalan tol mengalami gejala sakit sehingga perlu dilakukan penanganan segera. Simulasi ini juga sebagai bentuk dukungan dan tindak lanjut dari upaya pemerintah dalam menangani virus Covid-19.
Direktur Teknik dan Operasi PT. KKDM, Ir Ayuda Prihantoro berharap, pelaksanaan simulasi ini dapat menjadi latihan penanganan bagi petugas jika terdapat pemakai jalan tol yang diduga terpapar Covid-19.
“Guna mendukung pelaksanaan simulasi ini, para peserta telah dilengkapi dengan pengetahuan tentang pedoman penanganan, kesiapan sarana dan Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker, sarung tangan, helm dan sepatu khusus, serta alat penyemprotan cairan disinfektan yang berjumlah 40 personil khusus dari pihak KKDM,” jelas Yuda usai kegiatan simulasi, Selasa (21/04/2020) di Kantor KKDM.
Selain itu juga dirinya berharap, petugas tidak hanya mendapatkan pengetahuan dari membaca aturan-aturan penanganan, namun bisa langsung mempraktekkan langkah-langkah serta penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) penanganan, sehingga mereka sudah paham ketika berhadapan pada situasi yang sebenarnya.
“Simulasi ini merupakan cara petugas berlatih jika menemukan keadaan tersebut. Pada penanganan pasien terduga Covid-19, selain keselamatan dan keamanan pengguna jalan, keselamatan petugas juga merupakan hal yang paling penting, jangan sampai kita justru malah membuat rantai penularan baru,” tegasnya.
Menurutnya, kesigapan petugas dan pemenuhan kelengkapan APD merupakan hal mendasar yang perlu dipersiapkan di tengah wabah Covid-19 yang saat ini sedang dihadapi. Dalam simulasi akan melibatkan petugas Mobile Customer Service dan Petugas Medis, serta petugas Patroli Jalan Raya (PJR).
“Pelaksanaan simulasi diawali dengan briefing petugas, penyampaian skenario simulasi, pelaksanaan tugas, penyelamatan pasien terduga Covid-19 ke rumah sakit rujukan, seperti rumah sakit Harum hingga berakhir pada aktivitas penyemprotan disinfektan untuk semua petugas dan kendaraan operasional terlibat. Hal ini dilakukan guna memastikan petugas dan kendaraan dalam keadaan steril dari Covid-19, sehingga dapat mengantisipasi penularan kepada petugas lainnya,” jelas Yuda lagi.
KKDM juga mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan mentaati himbauan pencegahan Covid-19 jika kondisi memaksa untuk keluar rumah, serta memonitor pembaharuan informasi lalu lintas di seputar tol salah satu melalui Variable Message Sign (VMS) dan juga himbauan melalu media banner/spanduk yang berbunyi “Jalan Tol Becakayu Sadar dan Siaga Memerangi Covid-19” yang berjumlah 5 titik yang tersebar di pintu masuk dan pintu keluar tol.
“Dalam kondisi seperti ini, biasanya pengguna jalan tol Becakayu dalam satu bisa mencapai 20.000 pengguna, namun di saat pandemi Covid-19, pengguna jalan tol Becakayu hanya mencapai 4.000 pengguna. Jadi hampir 80% berkurangnya,” ungkapnya.
Sementara Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya (PMJ), Kompol Andi M Indra Waspada A. SH, SIK, MM, MSi menambahkan, kegiatan ini adalah salah satu dari program pihak kepolisian secara menyeluruh di ruas tol dalam kota yang diikuti oleh pengelola jalan tol.
“Berkaitan sejauh mana keterlibatan anggota PJR dalam proses penanganan ini yang berhubungan dengan keamanan di TKP. Kita menangani pertama ketika terjadi kecelakaan dan tentunya bekerjasama dengan pihak pengelola jalan tol, seperti KKDM,” ujarnya.
Adapun pada kegiatan simulasi ini melibatkan 8 personil dari pihak PJR dari Induk Jaya 2 Tol Becakayu. Selanjutnya, untuk kegiatan simulasi ini tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan daripada petugas.
“Artinya kita terus secara continue akan melaksanakan kegiatan seperti ini dalam rangka situasi pandemi Covid-19. Jadi begitu ada kejadian, secara tidak ragu petugas bisa menangani sesuai protokol kesehatan Covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut katanya, pada penanganan ini, semua petugas PJR dilengkapi dengan APD yang sesuai standar kesehatan Covid-19 dan untuk induk Becakayu, pihaknya menyiapkan 5 APD, yang digunakan pada saat kejadian terindikasi yang bersangkutan/korban terpapar virus Corona.
“Jadi seandainya ada informasi, korbannya ini luka berat atau meninggal dunia, maka secara otomatis anggota kami dari jajaran PJR sudah menggunakan APD. Namun untuk penanganan daripada korban, kita serahkan kepada petugas medis yang ada di pengelola jalan tol,” tutupnya.
Dalam kesempatan ini pula, KKDM juga melakukan aksi sosialisasi kepada pengguna jalan tol agar mematuhi tertib dalam menjalankan aturan dari pemerintah. Sosialisasi tersebut dibarengi dengan seperti aksi pemberian masker secara gratis dan pengecekan suhu tubuh serta penyemprotan disinfektan pada kendaraan pengguna jalan tol.
“Aksi ini juga sebagai sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan mudik atau piknik pada saat Ramadhan dan Lebaran. Sosialisasi ini mendukung aksi Pemerintah untuk #tidakmudik dan #tidakpiknik pada Lebaran 2020 ini sebagai salah satu cara memutus mata rantai Virus Covid-19. Mari kita bersama-sama memutus mata rantai Virus Covid-19,” tambah Yuda. (JNI/Red)