Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Akhir-akhir ini DPRD Banyuwangi terus lakukan kegiatan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Posko-Posko Covid-19 di beberapa Kecamatan. Tentu hal tersebut dilakukan karena ingin mengetahui sejauh mana keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi dengan Gugus Tugas nya. Dalam hal memerangi wabah Covid-19 selamatkan rakyat Banyuwangi.
Diketahui bersama bahwa Pemkab Banyuwangi soal penanganan Covid-19 yaitu Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi disediakan anggaran Percepatan Penanganan Covid-19 sebesar 78 M. Kabarnya sekitar 80 % sudah terserap. Sayangnya dari hasil Sidak DPRD Banyuwangi ke beberapa Posko ditengarai ada sesuatu hal yang diduga tidak ada kesesuaian besaranya anggaran yang sudah terserap dengan kondisi di lapangan.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto, SH dari Fraksi Demokrat via selulernya Jumat malam 25/04/2020.
“Gugus tugas gak jelas arah rencana programnya ke mana, setelah kita sidak ke beberapa Kecamatan bahwa program Gugus Tugas Covid-19 yang ke Kecamatan dan Desa ternyata belum sampai, tidak cair. Sampai sekarang yang dibutuhkan masyarakat dan Pemerintahan Desa belum ada yang nyampek. Katanya 2000 masker untuk tiap desa juga tidak ada realisasi, Desa melakukan penyemprotan dananya ada yang urunan bahkan ada yang mengaku dapat pinjam dulu ke pihak ketiga. Tengki alat semprot desa beli sendiri, kalau nanti ada pembelian tengki kan percuma saja. Selain itu Gugus Tugas harus turun ke desa berikan pembinaan bagaimana pemyemprotan disinfektan yang benar baik dosis dan jenis disinfektan apa yang tepat. Mana ada mereka disuruh kerja tapi dananya gak ada, mana bisa maksimal hasilnya”, sergah Michael.
Sedikit agak kesal dan menyesalkan Michael mengatakan,
“Mengapa Gugus Tugas tidak mendengarkan jeritan kepala Desa sebagai ujung tombak yang berhadapan dengan masyarakat di lapangan, ini soal menyelamatkan nyawa rakyat jangan main-main. Kenyataannya saya hari ini turun ke lapangan hampir semua jawabannya bahwa anggaran dari Gugus Tugas belum ada. Sementara ini justru yang sudah berjalan bantuan dan kegiatan-kegiatan dari pihak swasta dan beberapa Partai “, ungkapnya.
Ketika ditanya apakah Partai Demokrat juga akan bersurat ke Bupati selaku Ketua Gugus Tugas ?, Michael menjawab,
“Partai Demokrat tidak akan bersurat ke Bupati nunggu jawaban Bupati atas surat yang dari rekan Partai PKB. Apa yang disampaikan oleh rekan PKB sama seperti apa yang diharapkan Partai Demokrat, karena selama ini rekan PKB selalu bersama turun ke lapangan dengan Partai Demorkrat lakukan Sidak”, jawabnya.
Menariknya lagi Michael mengaku menerima laporan ada salah satu Kecamatan yang melakukan penyemprotan asal-asalan. Dijelaskannya bahwa kegiatan penyemprotan yang dilakukan hanya sekedar diambil gambarnya saja untuk bahan laporan ke Bupati. Tak hanya itu Michael juga singgung soal ASN, dokter, dan perawat jangan dimintai urunan.
“ASN, Dokter, Perawat jangan dimintai urunan kasihan mereka, karena mereka adalah pahlawan garda terdepan beresiko tinggi yang berhadapan langsung dengan penderita. Harusnya APD untuk mereka lebih di perhatikan lagi, mereka berjuang menyelamatkan pasien sementara abaikan keselamatan diribsendiri dan keluarganya di rumah”, pungkasnya. (rh35).