Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Moment Hari Raya Idul Fitri tak menghalangi Apandi Kepala Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Untuk selalu memantau warganya yang baru datang dari perantauan atau yang dikenal dengan sebutan Orang Dalam Resiko (ODR).
Senin 25/05/2020 tepatnya malam Selasa setelah mengikuti kegiatan “Ider Bumi” di Dusun Wijenan Lor, Kades Apandi datangi salah satu warganya bernama Moh. Amin yang sudah beberapa hari pulang dari Bali. Dalam obrolan santainya dengan Kepala Desa, Moh. Amin dengan sangat terbuka menyampaikan riwayat perjalanan dan menunjukkan Surat Keterangan Sehat yang dikeluarkan oleh Penta Medica.
Setelah dicecar pertanyaan oleh Kades Apandi ternyata Moh. Amin diketahui sebagai Relawan Penanganan Covid-19 dan ber SK dari Gubernur Bali. Oleh karena memang dirinya sebagai Relawan Moh. Amin faham betul bagaimana seharusnya antisipasi penularan Covid-19. Kepada media mengaku bahwa dari sejak dirinya datang sudah 6 hari tidak keluar rumah bahkan sholat id pun dilakukan di rumah bersama keluarganya. Tak hanya itu Moh. Amin pun untuk sementara waktu tidak membolehkan saudara dan tetangganya silaturrahmi ke rumahnya.
“Saya apresiasi dan berterima kasih sekali atas isolasi mandiri yang dilakukan oleh Amin dengan kesadarannya yang tinggi, tanpa ada tekanan dia sadar akan bahaya virus corona kalau menular kepada yang lain. Artinya dengan menjalani isolasi mandiri ini, Amin juga telah menyelamatkan warga yang lainnya. Harapan saya kepada warga Singolatren semuanya saja, kesadaran yang seperti ini harus ada kalau memang sayang anak, istri, dan saudaranya. Karena virus corona sampai detik ini masih belum ditemukan vaksinnya, satu-satunya jalan adalah pencegahan yang bisa kita lakukan”, ujar Kades Apandi.
Sekilas awak media korek keterangan dari Moh. Amin untuk berbagi pengalaman selama dirinya berada dan tergabung jadi Relawan Penanganan Covid-19 di Bali. Menurut Moh. Amin kewaspadaan terhadap Virus Corona di Bali sangat serius dan ketat sekali. Selain itu kesadaran warga Bali untuk mematuhi SOP Protokol Kesehatan sangat tinggi. Setiap hari baik dari pihak Pemerintah Bali juga Relawan terus melalukan pantauan dan sosialisasi edukasi.
Lanjut Moh. Amin urai bahwa sejak ditetapkannya masa darurat corona, Bali adalah wilayah yang diprediksi akan paling banyak kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Karena memang Bali pulau wisata yang jadi jujukan warga dari manca negara. Lagi-lagi menurut Moh. Amin soal keseriusan dan kesadaran masyarakatnya yang menentukan Bali mampu meminimalisir kasus Covid-19. Keberadaan Satgas penanganan Covid-19 di Bali sampai pada tingkat Banjar (Dusun), berlaku jam malam, orang belanja ke pasar dipantau tidak boleh berlama-lama. Relawan tersebar terus bergerak memastikan SOP Protokol Kesehatan dijalankan oleh masyatakat. (rh35).