Kabaroposisi.net.|Banyuwangi – Meski dibilang terlambat Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab) gelar acara Konsolidasi Akbar Dan Halal Bi Halal di tempat Wisata De-Djawatan Benculuk Kecamatan Cluring Senin 22/06/2020.
Seperti biasa setiba di lokasi acara Bupati Anas berikan santunan kepada anak yatim diikuti oleh Kapolresta, Kajari, perwakilan Dandim, Danlanal, dan Ketua Askab diiringan sholawat. Setelahya sebagai penghormata panmpilan tari Jejer Gandrung dilanjut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Saya sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan Kepala Desa se Banyuwangi, di saat pandemi rekan-rekan masih kokoh tetap semangat kerja keras demi masyarakat Banyuwangi”, apresiasinya kepada semua Kepala Desa.
Masih kata Anton, “Askab siap menjadi tempat untuk semua elemen, Askab siap membangun kerjasama dengan semua elemen demi Banyuwa gi, dan Askab siap membantu keamanan dan ketertiban di Banyuwangi”, tegas Anton dengan semangat.
Lanjut Anton sekilas melaporkan bahwa Askab telah membuat aplikasi untuk memudahkan dalam melakukan diskusi, koordinasi dan akses informasi. Ada hal yang menarik, akhiri sambutannya Anton Sujarwo, SE menyampaikan aspirasi Kepala Desa dengan cara berpantun kepada Bupati.
“Banyuwangi adalah kota seni, alamnya indah berseri. Kami bangga punya bapak Bupati, segudang prestasi yang sudah diraih. Ngapunten bapak Bupati, ADD kami jangan dikurangi”, ungkapnya disambut tepuk tangan meriah oleh semua Kepala Desa.
Disyukuri pula bahwa satu- satunya organisasi di Banyuwangi yaitu Askab dan organisasi Papdesi penyampai aspirasi di tingkat nasional sudah saling bertemu dan bersatu demi kemajuan Banyuwangi ke depan. Bupati Anas sedikit sentil Pantun yang diucapkan Ketua Askab Anton Sujarwo dengan candaan.
“Saya tadi senang Pak Anton bikin Pantun, ternyata ada buntutnya agar ADD tidak dikurangi”, sentilya disambut tawa hadirin.
Lanjut Bupati Anas pada kesempatan tersebut mengaku tidak akan menyampaikan soal Covid-19 terlalu datail karena sudah pernah disampaikan. Namun hanya menyampaikan evaluasi tentang New Normal.
“New Normal bukan pembebasan dari menjaga jarak, kemudian orang bebas ke warung ke restoran dan lain-lain. Harapan saya New Normal ini betul-betul kita gunakan standar protokol kesehatan”, ucapnya.
Terkait hal tersebut Bupati Anas meminta kepada semua Camat dan semua Kepala Desa bertindak tanpa harus menunggu Satpol PP dan aparat Kepolisin dan TNI karena terbatas. Bila ada warung dan restoran tidak melaksanakan protokol kesehatan tidak ada tempat cuci tangan, pengunjungnya tidak pakai masker, tidak menjaga jarak supaya ditutup.
Lanjut disampaikan kalau lockdown maka ekonomi akan semakin berat, kalau warung-warung dan restoran tidak buka maka pendapatan meraka mengalami kendala. Kalau dibuka tetapi mereka tidak memenuhi protokol Covid Corona, Bupati Anas berharap kepada Polresta, Lanal, Kapolsek, dan Babinsa untuk tidak segan-segan menutup jika ditemukan melanggar protokol Covid Corona.
Selebihnya Bupati Anas sampaikan tentang capaian-capaim sebelum Covid Corona yang diakuinya adalah berkat kerja keras dan kerja bersama. Bahwa Kepala Desa sudah menjadi rool model yaitu sudah memberikan pelayanan secara online, menurunnya angka kemiskinan, berkurangnya penganguran dan seterusnya.