Bupati Anas Dalam Panen Raya Lahan Demplot Program Kemitraan PT. Pupuk Kaltim

Kabaroposisi.net.|Banyuwangi – Di masa Pandemik Covid-19, peran serta BUMN dan Pengusaha sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. PT. Pupuk Kaltim salah satunya sebagai BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk sangat mendukung program ketahanan pangan di Indonesia. Dan hal itu direalisasikan dengan membantu petani agar terus dapat menggarap lahan pertaniannya lewat komsep kemitraan terpadu.

Hari ini Sabtu 11/07/2020 adalah buah dari program kemitraan oleh Pupuk Kaltim digelar acara Panen Raya Lahan Demplot di lahan pertanian yang terletak di Desa Bubuk Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Acara dihadiri Bupati Anas beserta Istri, Wakil Ketua DPRD Michael Edy Hariyanto, SH, anggota Fraksi Demokrat, PSO PT Pupuk Kaltim, Delegasi Bromo Agro Mandiri, Kepala SKPD terkait, Forpimka Rogojampi, Kepala Desa Bubuk, dan Kelompok Tani.

Di lokasi acara Bupati Anas beserta istri, Wakil Ketua DPRD Michael dan yang lain secara simbolis melakukan potong padi sebagai tanda panen dimulai.

PSO PT Pupuk Kaltim Mohammad Yusri menyampaikan laporannya bahwa kegiatan yang digelarnya dalam rangka Panen Lahan Demplot Kemitraan PT Pupuk Kaltim dengan stakeholder yang terkait.

“Pupuk Kaltim sedang mengembangkan konsep kemitraan pertanian berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produksifitas yang mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan bagi petani”, mukaddimahnya.

Dalam kemitaraanya Pupuk Kaltim melibatkan stakeholder diantaranya Dinas Pertanian, pihak Swasta, Of Tacker. Konsep kemitraan juga dilakukan dengan Bumdes-Bumdes yang ada. Harapan dari konsep kemitraan tersebut untuk melahirkan minside petani bahwa bertani bukan soal bercocok tanam saja, melainkan bertani adalah bisnis.

Michael Edy Hariyanto, SH Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Demokrat awali sambutannya dengan perkenalkan dirinya bahwa selain sebagai Wakil Ketua DPRD juga sebagai Ketua KTNA dan Distributor Pupuk. Michael mengaku menyambut baik program Pupuk Kaltim.

“Saya selama ini getol cari solusi bagaimana caranya petani di Banyuwangi meningkat produksinya. Rata-rata petani di Banyuwangi hanya berfikir soal harga bukan berfikir bagaimana menaikkan produksinya. Padahal lebih menguntungkan kalau produksinya naik”, ujarnya.

Michael singgung soal subsidi pupuk di Banyuwangi yang dipotong 51%. Untuk itu dilakukan koordinasi dengan Kepolisian, Kejaksaan, KP3, Kepala Dinas Pertanian dan Perdagangan menyelesaikan persoalan pupuk di Banyuwangi. Tak hanya itu Michael mengaku mewanti-wanti Distributor untuk tidak main-main.

“Saya juga wanti-wanti kepada Distributor untuk tidak main-main, kalau ada Distributor main-main mengenai pupuk ini, saya akan langsung bicara dengan Pupuk Kaltim supaya dipecat. Alhamdulillah..di Banyuwangi tidak ada Distributor yang main -main, dan sampai sekarang tidak kita dengar adanya kelangkaan pupuk di Banyuwangi”, kata Michael.

Sekilas Michael katakan bahwa semaju apapun tehnologi alat pertanian tidak ada hasilnya kalau dasar atau tanah sawahnya kurang organik. Petani jangan hanya pakai pupuk urea saja tapi harus pakai pupuk berimbang kalau ingin naikkan produksinya. Untuk itu kilas balik Michael mengaku pernah mengajukan pembuatan Perda tentang Organik, mamun selalu gagal karena dicurigai. Dan karena dicurigai itu Michael harus menutup Pabrik Organiknya sendiri.

“Saya saat itu mengajukan Perda tentang Organik punya pabrik organik, ketika saya ngomong soal Organik saya dicurigai ada misi terselubung. Akhirnya saya tutup pabrik Organik saya supaya tidak dicurigai. Saya ingin pertanian di Banyuwangi meningkat, saya sedikit memaksakan ajukan buat Perda tentang organik bukan supaya organik saya laku”, lontar Michael.

Bupati Anas pada kesempatan tersebut dalam sambutannya menyampaikan poin yang pertama adalah kerjasama kemitraan, kedua adalah issu berkurangnya subsidi, dan soal problem lahan. Bupati Anas katakan, “Sehebat apapun bisa meningkatkan produksi pertanian mulai dari intervansi metode penanaman, intervensi pupuk, dan cuaca yang mendukung. Tapi kalau konversi lahan terus bertambah akan jadi masalah. Maka kemari Pak Presiden mendorong adanya penciptaan lahan sawah baru tentunya akan jadi solusi”, ungkapnya.

Bupati Anas mendorong dan mengajak untuk terus berinovasi di sektor pertanian juga sektor lain salah satu disebutnya sektor pariwisata. Bupati Anas katakan inovasi sektor pariwisata membuahkan hasil.

“Inovasi kita di sektor pariwisata membuahkan hasil, istilah kami seperti orang balapan di sircuit sedang berhenti bersama, maka yang lebih cepat melakukan pergantian ban yang bisa memenangkan pertarungan. Alhamdulillah apa yang kita kerjakan mendapatka respon bapak Presiden bisa hadir ke Banyuwangi. Dan yang menarik kemarin malam ada surat dari Menko Maritim Investasi Pak Luhut, yang isi surat itu 2,5 trilyun perjalanan dinas yang dikunci kementerian dan lembaga dibuka. Dan setelah dibuka kementerian dan lembaga boleh melakukan perjalanan dinas nomer satunya ke Banyuwangi”, jelasnya disambut tepuk tangan hadirin.

Diakhir sambutannya Bupati Anas informasikan telah menerima rombongan Asosiasi Pengusaha Umroh Dan Haji (Ampuri). Kabar baiknya adalah karena tertarik suasana di Banyuwangi, Rakornas Ampuri yang diperkirakan membutuhkan 500 kamar di Hotel akan digelar di Banyuwangi. (r35/ktb).

Pos terkait