Kabaroposisi.net.|Banyuwangi – Di masa Pandemik Covid-19, peran serta BUMN dan Pengusaha sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. PT. Pupuk Kaltim salah satunya sebagai BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk sangat mendukung program ketahanan pangan di Indonesia. Dan hal itu direalisasikan dengan membantu petani agar terus dapat menggarap lahan pertaniannya lewat komsep kemitraan terpadu.
Di lokasi acara Bupati Anas beserta istri, Wakil Ketua DPRD Michael dan yang lain secara simbolis melakukan potong padi sebagai tanda panen dimulai.
“Pupuk Kaltim sedang mengembangkan konsep kemitraan pertanian berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produksifitas yang mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan bagi petani”, mukaddimahnya.
Dalam kemitaraanya Pupuk Kaltim melibatkan stakeholder diantaranya Dinas Pertanian, pihak Swasta, Of Tacker. Konsep kemitraan juga dilakukan dengan Bumdes-Bumdes yang ada. Harapan dari konsep kemitraan tersebut untuk melahirkan minside petani bahwa bertani bukan soal bercocok tanam saja, melainkan bertani adalah bisnis.
“Saya selama ini getol cari solusi bagaimana caranya petani di Banyuwangi meningkat produksinya. Rata-rata petani di Banyuwangi hanya berfikir soal harga bukan berfikir bagaimana menaikkan produksinya. Padahal lebih menguntungkan kalau produksinya naik”, ujarnya.
Michael singgung soal subsidi pupuk di Banyuwangi yang dipotong 51%. Untuk itu dilakukan koordinasi dengan Kepolisian, Kejaksaan, KP3, Kepala Dinas Pertanian dan Perdagangan menyelesaikan persoalan pupuk di Banyuwangi. Tak hanya itu Michael mengaku mewanti-wanti Distributor untuk tidak main-main.
“Saya juga wanti-wanti kepada Distributor untuk tidak main-main, kalau ada Distributor main-main mengenai pupuk ini, saya akan langsung bicara dengan Pupuk Kaltim supaya dipecat. Alhamdulillah..di Banyuwangi tidak ada Distributor yang main -main, dan sampai sekarang tidak kita dengar adanya kelangkaan pupuk di Banyuwangi”, kata Michael.
“Saya saat itu mengajukan Perda tentang Organik punya pabrik organik, ketika saya ngomong soal Organik saya dicurigai ada misi terselubung. Akhirnya saya tutup pabrik Organik saya supaya tidak dicurigai. Saya ingin pertanian di Banyuwangi meningkat, saya sedikit memaksakan ajukan buat Perda tentang organik bukan supaya organik saya laku”, lontar Michael.
Bupati Anas mendorong dan mengajak untuk terus berinovasi di sektor pertanian juga sektor lain salah satu disebutnya sektor pariwisata. Bupati Anas katakan inovasi sektor pariwisata membuahkan hasil.
Diakhir sambutannya Bupati Anas informasikan telah menerima rombongan Asosiasi Pengusaha Umroh Dan Haji (Ampuri). Kabar baiknya adalah karena tertarik suasana di Banyuwangi, Rakornas Ampuri yang diperkirakan membutuhkan 500 kamar di Hotel akan digelar di Banyuwangi. (r35/ktb).