Tidak Puas Dengan Pelayanan Disdukcapil Bangkalan, Gempar Gelar Aksi Unjukrasa

KABAROPOSISI.NET.|BANGKALAN –Merasa kurang puas terkait pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangkalan Jawa Timur. Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Gelora Mahasiswa Penyelamat Rakyat (Gempar) melakukan aksi unjuk rasa dikantor setempat, selasa (14/7) siang.

Aksi tersebut dilakukan dengan membawa beberapa tuntutan, diantaranya harus memperbaiki sistem pelayanan Adminduk dengan memperjelas Shop secara publik. Kemudian juga membuat nomor antrian pelayanan untuk keteriban.

Bacaan Lainnya

“Bagi Kecamatan yang alat perekam e-KTPnya rusak dalam waktu 1 bulan kedepan harus sudah baik dan ada di Kecamatan. Dan kemudian Sterilkan pelayanan adminduk di Kabupaten Bangkalan dari praktek-praktek Pungli,” Teriak salah satu orator aksi Abdul Rohim.

Tidak hanya itu saja, mereka juga menyuarakan perihal kebobrokan Dispenduk Capil Bangkalan dalam sistem pelayanan, sehingga hal tersebut menjadi sebuah temuan bagi para Mahasiswa (Gempar).

“Kami menyampaikan aspirasi kami disini berdasarkan hasil kajian dan temuan. Berbicara soal sistem pelayanan publik Disdukcapil Bangkalan, kalau bikin e-KTP sampai bertahun-tahun bahkan ada yang dua tahun setelah orangnya meninggal e-KTP baru selesai, disamping itu alat perekam e-KTP yang ada di beberapa kecamatan mengalami kerusakan namun tak kunjung ada perbaikan,” Tambahnya.

Sementara itu, Syamsul Bakri Kepala Bidang (Kabid) PIAK yang mewakili Kadispenduk Capil saat menemui masa mengatakan, bahwa dirinya akan menyampaikan tentutan dari para Mahasiswa (Gempar) kepada Kepala Dinas.

“Kami nanti akan menyampaikan tuntutan dari adik-adik mahasiswa ke Kadis, karena beliau yang berwenang serta mempunyai kebijakan disini, namun untuk saat ini beliu sedang sakit. Perihal mesin e-KTP sudah kami anggarkan sebelumnya untuk perbaikan namun adanya Covid-19 ini sehingga anggaran untuk itu dipangkas”Ujar Syamsul Bakri.

Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa di Dispenduk Capil Bangkalan tidak ada Pungli ataupun Calo, apalagi sampai petugas disini yang melakukan, itu tidak benar.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa petugas disini tidak ada yang melakukan pungli, kalau masalah calo itu urusan pribadi mereka masing-masing dan hal ini akan kami sampaikan ke Kepala Dinas agar beliau menertibkan calo seperti yang adik-adik mahasiswa sampaikan,” Ucapnya. (Sul)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *