KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Sebelum masa pandemi Covid 19, masyarakat Desa Singojuruh Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Setiap Sabtu sore ada kegiatan hiburan rakyat yang diberi nama “Tabuhan Soren” dengan tajuk “Ngerandu Surupe Serngenge” di Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Setelah hampir 4 bulan mandek mengingat kondisi darurat Corona (Covid 19), Sabtu hari ini 18/7/2020 aktif kambali untuk kali pertamanya. Kegiatan hiburan rakyat yang mempertontonkan seni tradisional Banyuwangi tari daerah, seni barong, dan jaranan buto itu. Sedot kehadiran ratusan masyarakat untuk menontonnya menghibur diri terlebih lama tidak ada hiburan.
Sayangnya, pantauan media pengunjung penikmat seni yang datang masih banyak yang abaikan Protokol Kesehatan. Mereka berjubel asyik nonton tanpa jaga jarak, dan mayoritas tak bermasker pula.
Camat Singojuruh Trisetia Supriyanto, S.STP.,M.Si dalam konfirmasinya sepertinya tidak mengetahui dilaksanakannya kegiatan tersebut.
“Wes mulai ta mas (sudah mulai mas ), Kok Gak ada pemberitahuan Nggeh (ya)”, disambungnya, “Info pak kades Launching insya Allah minggu depan
Nanti akan kita terapkan protokol kesehatan”, responnya.
Adlin Mustika , selaku pelaksana kegiatan “Tabuhan Soren” kepada media menyampaikan, bahwa kegiatan hari ini masih sebatas simulasi. Sekaligus menginformasikan kepada masyarakat bahwa hiburan rakyat “Tabuhan Soren” akan aktif kembali.
“Kegiatan ini masih sebatas simulasi dan informasi bahwa kegiatan Tabuhan Soren akan kami aktifkan lagi. Pak Kades mendukung tadi membantu memberikan masker untuk kru seni. Ini juga jadi evaluasi sejauh mana antusias masyarakat terhadap seni juga sejauh mana tingkat kesadaran mematuhi protokol kesehatan. Kami tidak ingin kegiatan ini aktif lagi tapi karena tidak memenuhi standar protokol kesehatan ditutup”, tuturnya.
Adlin juga mengaku butuh dukungan dan bantuan dari Pemerintah Desa dalam melakukan penerapan protokol kesehatan di kegiatan “Tabuhan Soren” tersebut.
“Kami butuh dukungan dan bantuan dari Pemerintah Desa dalam hal penerapan protokol kesehatan. Kami tidak punya kemampuan melakukan pengawasan apalagi menegur masyarakat. Bahkan kami juga mohon dukungan bagaimana aktifitas seni ini tetap berjalan, mengembangkan bakat dan kreatifitas seniman-seniman muda yang ada di Singojuruh ini. Kegiatan ini kami adakan memfasilitasi dan membantu pemuda-pemudi yang punya bakat dan talenta seni agar mampu berkreasi memajukan dan melestarikan kebudayaan asli Banyuwangi”, urai Adlin Mustika seniman muda bertalenta ini. (r35).