KABAROPOSISI.NET.| BANYUWANGI –Memperingati Ulang Tahun berdirinya bangunan Masjid yang diberi sebutan mama Masjid “Sunan Giri”. Warga Dusun Kemiren Desa Singojuruh Kabupaten Banyuwangi, Minggu 02/08/2020 gelar acara “Haul Kepisan Masjid Sunan Giri” bertajuk “Grebeg Sewu Kupat Lebaran Haji, Ngalap Berkah Syech Maulana Ishaq Dan Sunan Giri”. Dengan harapan “Semoga Pagebluk Covid 19 Sirna”.
Kegiatan tersebut digagas oleh Susilo Wibisono, Takmir Masjid, Tokoh Masyarakat dan Remaja Masjid “Sunan Giri” Dusun Kemiren.
Mengingat masa pandemi Covid 19 panitia penyelenggara terapkan protokol kesehatan dengan ketat, karena kegiatan dihadiri oleh banyak warga. Panitia wajibkan pakai masker, sediakan masker, tes suhu tubuh pakai termo gun, wajib cuci tangan, dan disemprot hand sanitizer, serta jaga jarak. Sementara panitia juga menyiapkan Kupat (Ketupat) sebanyak Sewu Kupat (1000) Ketupat yang nantinya akan disantap bersama di akhir acara.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Singojuruh, Kepala Desa Singojuruh Suharto. Sebagai tamu kehormatan sengaja diundang Muhammad Lutfi, S.Sos.,M.Si mantan Camat Singojuruh yang sekarang sebagai Camat Kota Banyuwangi, H. Abdullah Fauzi Budayawan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
Panitia Penyelenggara Hisamudin dalam sambutan pehormatannya awali denan menyanpaikan ucapan terima kasih kepada para pihak yang mendukung suksesnya acara. Mengingat masa pendemi Covid 19 acara digelar dengan cara sederhana. Kepala Desa Singojuruh Suharto pada kesempatan tersebut sebut bahwa Dusun Kemiren sebagai Kota Santri. Karena menurut Kades Suharto sejak berdirinya Masjid Sunan Giri itu, kegiatan keagamaan dan kerukunan di Dusun Kemiren lebih bagus ketimbang dusun yang lainnya.
Kesempatan memberikan kata sambutan diberikan kepada Muhammad Lutfi, S.Sos.,M.Si Camat Kota Banyuwangi. Karena memang berdirinya Masjid Sunan Giri yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata RI itu, semasa Camat Lutfi menjabat selaku Camat Singojuruh.
“Alhamdulillah Masjid Suan Giri yang kita dirikan bersama-sama dulu benar-benar bermanfaat dan makmur. Dan satu-satunya Masjid yang pernah diresmikan oleh Menteri adalah Masjid Sunan Giri ini, semoga manfaat dunia akhirat”, ungkap Camat Lutfi mukaddimahnya.
Berikut Camat memberikan pencerahan terkait ikhtiar dalam menghadapi keadaan masa pandemi Covid 19 (Virus Corona). Camat Lutfi sebut ada dua ikhtiar menghadapi Virus Corona.
“Ada dua ikhtiar yang kita lakukan dalam menghadapi Virus Corona yaitu ikhtiar dohoron wabatinan. Ikhtiar dohiran contohnya kita wajib pakai masker, rajin cuci tangan, jaha jarak, pakai hand sanitizer, dan jaga kesehatan. Ikhtiar wabatinan ya seperti sekarang ini ritual, doa bersama kepada Allah Swt. Tidak ada kejadian di dunia ini tanpa kehendak Allah, Virus Corona itu makhluk ciptaan Allah dan Allah yang mengendalikan. Oleh sebab itu mari kita ikhtiar secara dohir juga secara batin yang sungguh-sungguh agat kita bisa lepas dari wabah Virus Corona”, urainya.
Sementara H. Adbullah Fauzi Budayawan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi sekilas tauziahnya lebih kepada berkisah tentang Syech Maulana Ishaq dan Sunan Giri. Dari kisahnya ternyata Sunan Giri adalah putra Syech Maulana Ishaq setelah memperistri putri Kerajaan Belambangan bernama Dewi Sekardadu. Sunan Giri mempunyai sebutan nama lain Ainul Yakin, Raden Paku, dan Joko Samudra. Sebutan nama Sunan Giri setelah Ainul Yakin alias Raden Paku alias Joko Samudra mendirikan Kedaton Giri di Gresik.
Acara ditutup dengan doa oleh H. Abdullah Fauzi yang selanjutnya warga yang hadir dipersilahkan mengambil Ketupat (Kupat Sewu) yang tergantung di tempat khusus. Jadi pemandangan menarik setelah warga pada berebut Ketupat (Kupat Sewu). (r35).