KABAROPOSOSI.NET. | BANDA ACEH –Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah diminta transparan terhadap pengelolaan Dana penanganan Covid-19 yang mencapai Rp 2,2 Triliun lebih di seluruh Aceh.
Hal itu disampaikan Salah satu tokoh Muda yang juga Ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA) Heri Safrijal SP, ia menilai realisasi Dana Covid-19 di Aceh selama ini sangat tertutup.
“Pemerintah harus mempublikasikan anggaran tersebut di plot kemana saja, Sebagaimana ketentutan undang-undang bahwa anggaran publik yang wajib terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat,” kata Pria Muda ini pada Jumat, (21/08/20) Pagi.
Anggota Dewan Pendiri LSM Rambut Darat (Radar Aceh ) tersebut juga menantang Gubernur Aceh untuk segera membuka ke publik penyaluran anggaran Covid yang di kelola oleh sejumlah Instansi.
“Itu merupakan uang negara dan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan. Penggunaannya harus transparan, dipakai untuk apa saja, jadi Eksekutif harus menyampaikan kepada publik agar tidak jadi tanya,” tegas heri
Selain itu heri juga menyoroti penanganan dan pencegahan penyebaran Corona di Aceh yang semakin hari terus bertambah banyak yang positif dan meninggal.
“Pasien yang positif Covid19 meningkat drastis dalam sepekan terakhir, saya rasa ada yang salah dengan sistem dan aturan di Aceh, bukan malah berkurang tapi kian hari malah bertambah, Nova Iriansyah harus segera turun tangan segera mengevaluasi kinerja Gugus Tugas,” lanjut mantan Mantan Sekjend BEM Unsyiah tersebut
Selama Pandemi Covid19 merebak kata heri banyak pelaku UMKM di Aceh harus Gulung tikar, seharusnya Anggaran 2,2 Triliun tersebut selain untuk tenaga kesehatan juga harus di fokuskan untuk membantu palaku UMKM.
“Sangat miris kita lihat kondisi masyarakat Aceh sekarang, mereka hanya mengandalkan BLT Dari dana Desa untuk bertahan hidup, sementara Pemerintah seakan tutup mata dengan kondisi tersebut, masyarakat di ninabobokkan dengan paket sembako seharga 200 ribu,” ketus ketua Generasi Aceh Peduli ini.
Heri juga meminta Nova Iriansyah jangan terlena dengan Investor dan Pujian dari Jokowi sementara menutup mata dengan kondisi masyarakat kecil, saat ini bukan pembangunan yang dibutuhkan tapi ekonomi yang harus ditingkatkan.
“Rakyat sangat membutuhkan kehadiran Pemimpin di saat kondisi seperti ini, Rakyat kecil menjerit untuk kebutuhan makan sehari-hari, pemimpin hanya sibuk dengan investor,” lanjutnya.
Dengan kondisi seperti sekarang ini, Heri Safrijal yang juga Mahasisiwa Megister Unsyiah berharap kepada DPR Aceh agar menjalankan fungsinya yaitu benar-benar mengawasi kinerja Eksekutif supaya tidak ada celah sedikitpun untuk korupsi.
“Saya harap DPR Aceh harus betul-betul mengawasi kinerja Eksekutif dalam masa penanganan Pandemi Covid19 dan meminta Plt untuk lebih memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat saat ini, jangan sampai ada nantinya ada rakyat Aceh yang mati kelaparan karena Covid19,” pungkas Heri.(Ariandy)