Inilah Pendapat Beberapa Kepala Desa Tentang Peran Di Pilkada Banyuwangi Dan Bupati Harapannya

KABAROPOSISI.NET. |BANYUWANGI – Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi gak lama lagi akan digelar tepatnya pada 9 Desember 2020. Menuju sukses pelaksanaan kegiatan tersebut dipastikan ada keterlibatan atau peran Pemerintah Desa membantu tugas KPU, meski Kepala Desa dilarang terlibat pada kegiatan Politik Praktis.

Berkenaan dengan Pilkada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi akan datang, awak media gali respon dan pendapat beberapa Kepala Desa. Terkait peran serta Pemerintah Desa juga Kepala Desa dalam mendukung sukses Pilkada, larangan terlibat politik, dan hak politiknya. Juga tentang Bupati dan Wakil Bupati harapannya, yang bisa mendukung sukses kinerja Kepala Desa dalam membangun desanya.

Mengawali dari Kades Karangbendo Kecamatan Rogojampi Budiharto dalam pendapatnya menyampaikan,

“Jelas Kades tidak boleh ikut kegiatan politik praktis mas. Tapi kenyataannya Kades pasti terlibat dalam proses kegiatan untuk mendukung sukses pelaksanaan Pilkada walaupun tanpa Partai Politik. Tentang hak politik dengan sendirinya Kades pun terkait pilkada harus dan berhak punya pilihan calon untuk didukung, karena secara tidak langsung punya tujuan untuk kepentingan desanya. Kades juga tidak boleh ikut propaganda politik arahkan warga pada salah satu calon. Saya mengharap punya Bupati yang mau peduli dengan Kades, yang enak diajak ngomong tanpa terlalu serius dan ribet menggunakan protokoler”, papar dan harap Kades Budiharto Sabtu 05/09/2020.

Kades Singolatren Kecamatan Singojuruh Apandi, senada dengan pendapat sebelumnya bahwa Kades tidak ikut dalam politik praktis. Katanya, yang penting Pemdes mensukseskan pesta demokrasi Pilbup Kabupaten Banyuwangi dengan  suasana aman, damai, tetap terjalin persatuan dan kesatuan masyarakat. Situasi kondisi pandemi covid 19 Kata Apandi, Pemdes juga konsen terhadap keselamatan masyarakat antisipasi penularan dari virus covid 19.

“Bupati yang diharapkan yang bisa membangun Banyuwangi yang lebih baik, yang bisa memikirkan kebijakan terhadap Pemdes. Ada kebijakan terhadap Kepala Desa yang sudah masa bakti habis, adakah kebijakan pemberian cindra mata, alias pesangon, dan kebijakan penambahan ADD tentang tunjangan Kades ke depan”, ungkap Kades Apandi.

Disusul respon dan pendapat dari Kepala Desa Padang Kecamatan Singojuruh H. In’am dikonfirmasi menyampaikan,

“Yang jelas kami selaku Kepala Desa berharap, Bupati Banyuwangi kedepan dapat mengayomi seluruh elemen masyarakat, tanpa ada yang dimarginalkan. Karena konsep pembangunan itu sendiri butuh upaya semua kalangan, butuh dukungan semua kalangan, dan selalu menjaga kebersamaan. Yang kedua, kita butuh Bupati yang senantiasa mendukung program program yang dari Desa. Karena Desa adalah ujung tombak negara, kami sedikit banyak butuh diperhatikan, butuh dukungan juga terkait persoalan persoalan yang ada di desa. Terkahir terkait Pilkada ini hanya berharap semoga berjalan dengan aman, tertib, dan damai, sehingga Tuhan berkenan memberikan amanah kepada Bupati terpilih ini adalah yang bener-bener terbaik”, ungkapnya.

Kades Kaliploso Kecamatan Cluring Rudi Hartono dalam argumennya, ” Kayake (sepertinya) begini menurut saya, bahwa peran Kepala  Desa sangat penting dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah. Khususnya terkait dengan peningkatan  angka partisipasi, serta mengelola potensi konflik  yang ada di masyarakat dalam kontestasi pemenangan oleh tim kampanye masing-masing calon atau kontestan”, awalinya.

Lanjutnya, “Selain itu, Kepala Desa merupakan ujung tombak. Kepala Desa selalu menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan pemilu, Kades selalu terlibat dalam setiap tahapan, mulai pendataan hingga penetapan Daftar Pemilih Tetap ( DPT ) hingga pelaksanaannya. Dan dalam praktek lainnya, bahwa Kepala Desa dilarang membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan salah satu pasangan calon karena dari sinilah problem itu dimulai”, jelasnya.

Berikut tentang Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi seperti apa yang diharapkan akan datang, Kades Rudi mengatakan,

“Pada prinsipnya, yang mengerti dan memahami benar kondisi dan keinginan masyarakat. Dari kebutuhan akan infrastruktur dasar masyarakat, ekonomi dan ketahanan pangan, pendidikan, sosial, budaya hingga keagamaan. Maka butuh terobosan-terobosan produktif terukur sesuai kebutuhan masyarakat desa. Nah Sampai pada titik inilah, kayake (sepertinya) perlu dan penting mendengarkan aspirasi Kades, dalam menghadirkan sebagian kecil visi kebutuhan daerah bagi seorang calon Bupati”, pungkasnya.

Sementara puluhan Kepala Desa yang lain, sampai dilansirnya berita ini belum memberikan respon dan pendapatnya. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *