Dari 19 Pilkada di Jawa Timur PDI Perjuangan menargetkan untuk menang sekitar 13 sampai 14 kabupaten/kota, Kabupaten Malang prioritas utama.
KABAROPOSISI.NET|Malang, _ Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah mengatakan dalam gelaran Pilkada Serentak 2020 khususnya yang terdapat di Provinsi Jawa Timur, pihaknya menargetkan harus memenangkan 13 hingga 14 dari total 19 Pilkada serentak di Provinsi Jawa Timur.
“Jadi dari 19 Pilkada di Jawa Timur PDI Perjuangan menargetkan untuk menang sekitar 13 sampai 14 kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada. Kabupaten Malang masuk pada prioritas utama,” ungkapnya baru-baru ini.
Dengan dijadikannya Kabupaten Malang sebagai prioritas utama untuk kemenangan PDI Perjuangan, Basarah menilai komposisi dari Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang, Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) alias Bapaslon SanDi sudah tepat dengan kondisi masyarakat yang ada di Kabupaten Malang.
Lebih lanjut Basarah mengatakan komposisi yang dimaksud adalah bergabungnya dua simbol yang memiliki basis akar rumput yang kuat. Yakni dengan Sanusi yang merupakan tokoh NU (Nahdlatul Ulama) dan Didik Gatot Subroto yang merupakan Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDI Perjuangan Kabupaten Malang.
“Sehingga dua simbol ini akan memadukan dua kombinasi kekuatan bangsa Indonesia, khususnya di Kabupaten Malang yaitu kekuatan Islam dan kekuatan Nasionalis,” beber pria yang juga sebagai Wakil Ketua MPR-RI.
Menariknya lagi, sejak diumumkannya nama Sanusi yang bergandengan dengan Didik Gatot Subroto di pengumuman daftar Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Daerah gelombang pertama DPP PDI Perjuangan pada Bulan Februari 2020, surat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan baru resmi diserahkan saat momentum Rakercabsus (Rapat Kerja Cabang Khusus) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang.
“Di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang secara resmi saya mengantarkan rekomendasi yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan untuk di daftarkan pada tanggal 4 September 2020 di KPU Kabupaten Malang,” ungkapnya.
Sementara itu, HM. Sanusi ketika dikonfirmasi mengapa surat rekomendasi baru diterima pada saat momentum deklarasi tim kampanye koalisi Malang Makmur yang mengusung Bapaslon SanDi, Sanusi pun mengatakan bahwa itu sebagian dari proses. Meskipun sudah sejak Bulan Februari 2020 hingga satu hari sebelum jadwal pendaftaran calon.
“Itu proses. PPP pada tanggal 2 September baru diberikan dan terakhir Golkar yang diberikan. PDI Perjuangan tadi pagi diberikan,” ujarnya.
Kemudian, Didik Gatot Subroto yang berada di samping Sanusi menimpali bahwa bukan baru diberikan pada saat momentum Rakercabsus, melainkan itu merupakan teknis penyerahannya.
“Penyerahannya PDI Perjuangan, bukan pemberiannya, itu tanggal 3 September pagi,” tegasnya.
Sebagai informasi, bahwa di perhelatan Pilkada Kabupaten Malang 2020 akan diikuti oleh dua Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Malang yakni Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) yang diusung oleh enam parpol (PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, Partai Demokrat).
Sedangkan untuk Bapaslon lain yakni Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (LaDub) diusung oleh hanya dua kekuatan parpol yakni PKB dan Partai Hanura.
Keduanya mendaftar pada Jumat (4/9) yang semuanya dijadwalkan akan menuju ke Kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Malang seusai ibadah Salat Jumat. (Pi87/red)