KABAROPOSISI.NET|BONDOWOSO – Persoalan prilaku manusia masih utama sebagai salah satu penyebab ‘Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Tidak mungkin lahan terbakar dengan sendirinya, kalau tidak dibakar atau ada tangan-tangn usil yang melakukan pembakaran.
Penegakan Hukum semestinya menjadi Instrumen paling penting untuk mengubah dan mengkoreksi prilaku manusia-manusia yang dengan sengaja melakukan Pembakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), termasuk di Kawasan Hutan di Wilayah KPH Bondowoso yang meliputi 2 Kabupaten, yakni Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. Meski Sejak Tahun 1997 Pemerintah mulai membuat banyak ‘Aturan Pelarangan’ yang berkaitan dengan Pembakaran Hutan. Yang mana hal tersebut bisa dikategorikan dan juga merupakan perbuatan Pidana yang diatur dalam UU No 32 Tahun 2009 Tentang Ligkungan Hidup dan UU No. 39 Tahun2014 Tentang Perkebunan, namun masih saja ada manusia-manusia yang melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.
Menurut Eko Febrianto, Ketua Umum LSM Siti Jenar terkait kejahatan Pembakaran Hutan dan Lahan.
“Kami melihat kejahatan Karhutla ini adalah juga merupakam kejahatan Lingkungan yang sangat serius. Kalau kita lihat Pembalakan Liar hanya berdampak pada aspek kerugian ekonomi, sedangkan Karhutla berdampak luas pada kesehatan, perusakan ekosistem dan ekonomi seperti transportasi yang terganggu, lalu wilayah yang terdampak, juga luas kalau kita bicara kabut asap lintas wilayah. Karhutla juga terus-menerus. Ini kejahatan serius dan luar biasa. Tidak boleh kita tangani dengan main-main,” Ujar Eko dengan tegas.
“Karena menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nasional aja mengatakan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) disebabkan oleh ulah manusia. Selain itu, 80% dari lahan yang terbakar disulap menjadi kebun, disanalah Kejahatan Lingkungan ini bermula,” Sambung Eko, Ketum LSM Siti Jenar.
Pihak KPH Perhutani Bondowoso pun dalam hal ini yang diwakili Waka ADM Selatan Billy Mahardika mengatakan, “Akan tetap melakukan patroli rutin, agar Karhutla di Wilayah Selatan bisa diminimalisir,” Terang Billy Mahardika tegas. (tim)
Sumber : Ujik Ketua LPLH