Program GenRe, Keterlibatan Pemuda untuk Aksi Dunia

KABAROPOSISI.NET|Situbondo – Dalam Rangka memperingati Hari Remaja Internasional serta sosialisasi Program GenRe, Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Promosi GenRe di Pendopo Kecamatan Mangaran, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (19/9/2020).

Kegiatan yang mengambil tema, “Keterlibatan Pemuda untuk Aksi Dunia” dihadiri oleh Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., Kepala DPPKB Kab. Situbondo, Drs. Imam Ghazali, dan Kabid KS-PK BKKBN Jawa Timur, Dra. Suhartuti, M.M.

Bacaan Lainnya

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam acara ini, antara lain pembagian 200 masker di pasar Kecamatan Mangaran, Talk Show Sosialisasi GenRe di Pendopo Kecamatan Mangaran, dan pembagian 250 paket sembako di 6 desa wilayah kecamatan Mangaran.

Pak Teguh, panggilan akrab Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam pembukaan acara menjelaskan perlunya perencanaan dalam berkeluarga.

Program GenRe

“Berkeluarga perlu direncanakan, yang harus dipikirkan sebelum menikah. Bukan bagaimana nanti, tapi nanti bagaimana?. Artinya butuh persiapan dan perencanaan yang matang untuk membangun Keluarga yang Bahagia dan sejahtera,” jelas pak Teguh.

“Saat ini banyak tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi, antara lain kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, pornografi, sex bebas, pernikahan dini dan lain-lain,” tambahnya.

Pak Teguh juga menjelaskan remaja di Indonesia yang begitu banyak menjadi potensi bagus untuk pembangunan.

“Jumlah remaja di Indonesia saat ini sangat banyak dan dapat menjadi potensi pembangunan. Remaja merupakan bagian dari usia produktif yang sangat penting perannya dalam menyongsong bonus demografi. Remaja harus mengerti juga tentang Program Keluarga Berencana, terutama Program GenRe yang dirancang oleh pemerintah untuk mendorong para remaja agar merencanakan membangun keluarga dengan baik,” urainya.

Dalam acara talk show yang dipandu Ketua Insan Genre Kabupaten Situbondo. Kabid KS-PK Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Suhartuti, M.M., menjelaskan pemuda adalah penentu masa depan bangsa.

“Peran pemuda sangat banyak karena pemuda merupakan penentu masa depan bangsa, karena itu program-program yang menyangkut pemuda dan remaja harus didukung dan disinergikan untuk mewujudkan generasi emas,” ungkapnya.

“Melalui Program GenRe khususnya Pendewasaan Usia Perkawinan, diharapkan tidak ada lagi pernikahan dini. Usia ideal menikah yang dianjurkan adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 laki-laki,” tambahnya.

“Dijaman milenial ini BKKBN menyediakan berbagai layanan informatif secara online untuk remaja maupun masyarakat umum dapat mengakses website www.siapbahagia.com. Konsultasi akan ditangani oleh tenaga konselor professional, Psikolog, dokter dan bidan,” pungkasnya.

Sementara, Kepala DPPKB Kabupaten Situbondo, Drs. Imam Ghazali, menjelaskan penyebab pernikahan dini masih tinggi salah satunya adalah kultural.

“Salah satu penyebab pernikahan dini masih tinggi adalah persoalan kultural, kebiasaan masyarakat dan pemahaman yang masih kurang terkait usia pernikahan ideal. Perlu terus disosialiasikan secara intensif dengan berbagai cara dan media, dan terus meningkatkan cakupan sasaran sosialisasi Program GenRe terutama PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan),” urainya.

“Tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh pemuda harus terlibat dalam proses sosialisasi agar dapat diterima oleh masyarakat. Selain Pendidikan yang harus disiapkan untuk menikah adalah mental dan kesiapan fisik,” pungkasnya. @red.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *