PESAN PESAN PELAKU USAHA LABATIK SUMENEP DI HARI BATIK NASIONAL

Indra Uno bersama Fauzi selaku pengusaha batik

KABAROPOSISI.NET|Sumenep, _ Di Hari Batik Nasional menjadi hari momentum bagi para pelaku usaha batik di Indonesia, ada beberapa hal penting yang menjadi perhatian bagi pelaku usaha, terutama bagi anak-anak muda yang selama ini kepedulian dan ketertarikannya minim sekali untuk dunia perbatikan. Jumat 02/10/2020.

Karena dari itu, Fauzi As, pengusaha muda Labatik yang ada di kabupaten Sumenep, yang berkecimpung di dunia usaha perbatikan sejak tahun 2009, memiliki pesan penting yang harus disampaikan kepada media untuk bagi para pemula pelaku usaha batik dan generasi muda, bahwa batik itu tidak hanya sekedar membuat ornamen ornamen pada kain saja tetapi ada pesan moral yang bisa disampaikan melalui hasil karya batiknya.

“Yang pertama pesan moralnya tentang kejelian atau ketelitian, kedua tentang kesabaran, yang ketiga juga tentang kreativitas”. Ucap Fauzi AS.

Fauzi AS, menambahkan bahwa usaha pembuat batik di Labatik yang berlokasi di Jl. Teuku Umar No.12, Tengah, Pandian, Kotasumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. tidak hanya sekedar menggambar ornamen ornamen pada kain saja, tetapi bagaimana supaya orang menggunakan baju batik itu punya hubungan emosional dengan apa yang dia pakai.

“Batik yang dibuat di Labatik memiliki pesan-pesan sejarahnya, ada pesan pesan moral dan edukasi nya juga,” Papar Fauzi selaku pelaku usaha batik di Sumenep kepada awak media.

“Jadi karena kita memang mengusung batik tematik di Labatik, setiap motif itu punya nilai filosofi tersendiri, Jadi bagaimana supaya membangkitkan ketertarikan bagi anak anak muda khususnya di kabupaten Sumenep untuk juga ikut turut serta, bagaimana bisa juga menjaga produk budaya ini.” Tambah Fauzi.

Pembuat batik di Labatik

Di hari batik Nasional ini, Fauzi AS, menilai bahwa hari batik itu suatu momintum yang baik, dimana untuk mengingatkan para pelaku usaha se-Indonesia, bahwa prodak hasil karya batiknya bisa diakui oleh dunia.

“Hal itu bukan sekedar hanya sebuah pengakuan saja, tetapi berkaitan juga dengan kelestariannya, pasti kita dari beberapa tempat yang memproduksi batik itu memiliki ciri khas yang berbeda beda”. Tutupnya. (har/pr@)

Pos terkait