KABAROPOSISI.NET | BANYUWANGI – Safari politiknya Cabup 01 Yusuf Widyafmoko setelah blusukan sapa pedagang Pasar Songgon, selang 1 jam kemudian datangi Posko Pemenangan 01 di Dusun Pakis Desa Songgon, dan Posko Pemenangan 01 di Dusun Padangan Desa Sragi Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Senin 09/11/2020.
Pada kesempatan tersebut H. Ngatoyo (Wakil Ket. DPC) Demokrat mewakili Ketua DPC mengajak masyarakat untuk ikhlas dan sungguh-sungguh dukung memilih Paslon 01 pada 9 Desember nanti.
Tiba gilirannya seperti biasa Yusuf Widyatmoko paparkan program-programnya kepada masyarakat. Dan setelahnya dibuka acara tanya jawab serap aspirasi dari masyarakat yang hadir. Dipersilahkan menyampaikan apa yang jadi keinginan masyarakat bila Yusuf ditakdir terpilih jadi Bupati pada 9 Desember nanti.
Bak petir di siang bolong ketika ada warga mengakunya dari Dusun Watugowok bernama Hartono lempar pertanyaan di luar program yang disampaikan oleh Yusuf sebelumnya. Hartono dengan polosnya pertanyakan kepada Yusuf soal uang Pemerintah Kabupaten dari Tambang Emas Tumpang Pitu.
“Saya nama Hartono dari dusun Watugowok. Sebelum saya bertanya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena yang saya tanyakan ini diluar program Bapak Yusuf. Terus terang saja, Bapak Yusuf selama menjabat Wakil Bupati kan 2 periode. Insyaallah mengetahui, karena apa..saya kerjanya itu di lapangan terus terang saja Pak ya…, Ingin penjelasan masalah mengenai uang Tumpang Pitu tambang emas itu lo pak. Itu larinya kemana pak, dan sebetulnya uang itu sebenarnya merata ke masyarakat kecil tapi konon kabarnya gak ada sama sekali. Mungkin Bapak sebagai Wakil Bupati selama 2 periode mengetahui kemana larinya uang itu tadi. Cukup sekian itu saja yang saya tanyakan karena apa, saya orang lapangan yang jelas dimana-mana itu banyak teman-teman yang menanyakan hal seperti itu. Mumpung ini saya ketemu sama Bapak Yusuf saya tanyakan kalau memang ada jawaban yang jelas kan plong hati saya itu”, tanya Hartono dengan polosnya.
“Saya ini Wakil Bupati 2 periode, Wakil Bupati itu mewakili Bupati ketika berhalangan tetap, ini aturannya di sana. Jadi masalah Tumpang Pitu itu, Pemerintah Daerah itu mempunyai Saham. Sahamnya …konon ceritanya saya gak tahu benarnya, duwitnya Pemerintah ini ada di Tumpang Pitu sekarang yang namanya Saham itu. Kalau dicairkan nilainya ada 1 trilyun lebih ini katanya. Tetapi ketika ini ditagih untuk supaya dikeluarkan sedikit untuk membangun Banyuwangi sampai sekarang juga tidak ada, tidak ada turun seperti apa. Jadi akhirnya tidak jelas sehingga kalau masyarakat itu bertanya duwitnya di mana buat apa. Sampai sekarang duwitnya belum ada turun untuk masyarakat”, jawabnya.
Tak hanya itu, Yusuf juga singgung dan menjelaskan masalah CSR,
“Yang namanya CSR itu begini, perusahaan mempunyai untung dari sekian persennya keuntungan itu untuk masyarakat itu saja tidak jelas. Turunnya ke siapa tidak jelas, jadi kalau bicara Tumpang Pitu itu tidak jelas hanya ceritanya seperti itu. Ceritanya bahwa Pemerintah Kabupaten mempunyai Saham di Tumpang Pitu yang sekarang nilainya sudah 1 Trilyun lebih. Tapi ketika DPRD menagih untuk dikeluarkan sedikit untuk pembangunan sampai sekarang juga tidak ada”, jelasnya.
“Makanya sekarang masyarakat semua pingin perubahan, pingin perubahan itu pingin ganti Bupati. Harapannya kalau ganti Bupati itu nanti bisa terbuka semua kan begitu. Makanya pilih nomer satu, nanti kalau ganti Bupati, saya buka semua seperti apa sebenarnya, sesungguhnya yang namanya Tumpang Pitu”, tegas Yusuf diakhir penyampaiannya. (r35).