KABAROPOSISI.NET | BANYUWANGI – Pilkada Banyuwangi tinggal hitungan hari, dukungan kepada Paslon Cabup Cawabup 01 Yusuf Widyatmoko (Yusuf) dan KH. Muhammad Riza Aziziy (Gus Riza) masih terus bermumculan.
Lantaran hal tersebut Michael Edy Hariyanto, SH Ketua DPC Partai Demokrat, tak kalah padatnya kegiatan dengan Paslon yang diusungnya. Pantauan media Yusuf dan Gus Riza dalam tiap harinya harus memenuhi undangan relawan-relawan baru bisa 15 sampai 17 titik. Begitu pula dengan Michael, tiap hari bisa datangi undangan acara deklarasi dukungan untuk Paslon 01 di 5 sampai 7 titik lokasi. Belum lagi para petinggi Partai Demokrat yang lainnya.
Hari ini Senin 16/11/2020 Michael lakoni pertemuan dengan dukungan dari relawan di Pesanggaran, Tegalrejo, kemudian dukungan warga Sumbersari di 2 titik lokasi bertemu dengan petani, jogotirto, dan pemuda. Lanjut sekira pukul 15:00 Wib Michael bergerak menuju Kecamatan Tegaldlimo di 3 titik lokasi diantaranya di Kendalrejo, Erpa Paluagung, dan di Kedungwungu. Di beberapa tempat itu Michael selain sosialisasi tentang Pilkada dan Paslon, juga menyerap aspirasi selaku salah satu Pimpinan DPRD Banyuwangi.
“Saya optimis sekali Pak Yusuf dan Gus Riza akan menang. Kenapa..? karena waktu saya jadi tim pemenangan Bu Khofifah di Pemilihan Gubernur kemarin tidak seperti ini gelombang gerakan dukungan masyarakat. Anehnya lagi kegiatan bukan atas inisiatif Paslon atau saya, tapi justru masyarakat yang punya inisiatif dan membiayai sendiri. Sehingga kami kuwalahan atur jadwal kegiatan, makanya saya, Pak Yusuf, dan Gus Riza sepakat berbagi jadwal agar bisa memenuhi undangan masyarakat”, ungkap Michael di saat sosialisasi dan serap aspirasi di Kendalrejo dan Kedungwungu.
Seperti biasa Michael dalam sosialisasinya selipkan pendidikan politik kepada masyarakat. Masyarakat diminta untuk tidak memilih pemimpin karena diberi uang. Karena kalau budaya politik uang dilakukan, ditegaskan oleh Michael sama saja halnya dengan memberi kesempatan seorang pemimpin untuk berbuat korupsi dan tidak akan fokus pada nasib rakyat, tapi fokus pada bagaimana mencari kembalian modal dan memperkaya dirinya pribadi.
Michael juga katakan Banyuwangi tidak hanya butuh pemimpin yang cerdas, tapi juga yang baik, jujur dan peduli terhadap nasib hidup rakyatnya.
“Banyuwangi tidak butuh pemimpin yang cerdas saja, tapi butuh pemimpin yang baik, jujur, dan peduli pada nasib hidup rakyatnya. Percuma cerdas kalau kecerdasnnya adalah cerdas berbuat korupsi dan ngakali rakyat. Untuk itu hati-hati dan jangan mau suaranya dibeli hanya dengan uang 50 ribu 100 ribu. Saya kasi tahu, kalau ada orang datang memberi uang mengarahkan agar memilih calon tertentu, baik yang memberi maupun yang menerima kalau ketangkap sama-sama kena. Masak njenengan semua mau dipenjara hanya gara-gara terima suap 50 ribu 100 ribu “, tegasnya.
Lagi-lagi Michael singgung soal Banyuwangi yang sangat kaya. Tidak adil menurutnya rakyat Banyuwangi masih banyak yang hidupnya susah. Disebut salah satu kekayaan Banyuwangi yang luar biasa yaitu keberadaan Gunung Emas Tumpang Pitu. Tapi sayangnya kata Michael, tidak ada sepeserpun uang dari Tumpang Pitu masuk ke PAD. Kalau CSR itu adalah kewajiban perusahaan apapun yang ada di Banyuwangi untuk mengeluarkan kepada masyarakat.
“Makanya, Bupatinya harus ganti, menangkan Pak Yusuf dan Gus Riza. Pak Yusuf punya pengalaman di birokrasi selama 2 periode dampingi Pak Anas. Kemajuan Banyuwangi tidak terlepas dari andil Wakil Bupatinya. Tidak bisa ujuk-ujuk jadi Bupati mimpin Banyuwangi kalau tidak punya pengalaman. Jangan sampai Banyuwangi jadi percobaan karena taruhannya adalah nasib rakyat”,
Lanjut Michael jelaskan soal calon Wakil Bupatinya yaitu Gus Riza Aziziy,
“Apalagi wakilnya adalah Gus Riza putra Blokagung agamanya kuat. Dan Pondok Blokagung punya jasa besar pada Banyuwangi. Ribuan santri dilahirkan dari Pondok Blokagung, ada yang kadi pejabat, ada yang jadi Kiyai, ada yang jadi Guru ngaji. Keliru kalau masyarakat Banyuwangi tidak mendukung Gus Riza. Mari kalau memang menginginkan perubahan, solusinya menangkan Paslon 01 yaitu Pak Yusuf dan Gus Riza 9 desember nanti”, tukasnya. (r35).