Bukti Manunggalnya Kawula Lan Gusti (Pemimpin)

KABAROPOSISI.NET|Pacitan, _”Sowan kawula mriki Salah satunggalipun badhe nyuwun pamit pangapunten taksih kathah kekirangan (kedatangan saya kesini salah satunya ingin berpamitan dan mohon maaf masih banyak kekurangan)”.

Ungkapan tulus itu terucap dari Bupati Pacitan Indartato dihadapan kepala desa dan jajaran beserta para tokoh masyarakat. Kalimat pamit nan sederhana, menyongsong akhir masa jabatanya sebagai orang nomor satu di Pacitan. Dua periode sudah bupati Indartato memimpin kabupaten diujung selatan Jawa Timur ini. Terhitung periode pertama 2011-2016 serta periode kedua 2016 dan akan berakhir bulan April 2021.

Bacaan Lainnya

“Selama saya memimpin tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu saya mohon maaf semoga pemimpin berikutnya akan lebih baik lagi”, kata bupati Indartato saat kunjungan kerja di Desa Ngadirejan Kecamatan Pringkuku, Senin ( 16/11).

Bupati tidak menampik jika hampir 10 tahun mengabdi belum bisa mewujudkan semua keinginan masyarakat. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan pemerintah daerah terutama terkait anggaran untuk pembangunan.

Cara bupati Indartato menutup dua periode kepemimpina dengan berpamitan kepada masyarakat mendapat apresiasi positif tokoh masyarakat G Sudibyo. Bupati periode 2011 itu bahkan bersaksi, belum ada pemimpin sebelumnya yang sudi bertemu rakyatnya untuk pamit diakhir masa jabatannya seperti yang dilakukan Bupati Indartato.

“Ini pantas dicatatkan dalam sejarah karena belum ada yang seperti ini. Ini bukti kebesaran manunggalnya kawula lan gustine (pemimpin)”, ujar G Sudibyo.

Menurut G Sudibyo, selama hampir 10 tahun memimpin Pacitan, bupati Indartato mampu membuktikan diri sebagai leader maupun sebagai manajer. Sebagai leader seorang Indartato mampu menciptakan Pacitan yang adem ayem dan tentrem. Dan sebagai manajer dibuktikanya dengan segudang prestasi yang diraih Kabupaten Pacitan.

Kunjungan kerja bupati ke Wilayah Kecamatan Pringkuku bermula di Desa Sobo dan berlanjut ke Desa Pringkuku, Desa Ngadirejan, Desa Glinggangan, Desa Tamanasri dan berakhir di Desa Pelem. Dalam kesempatan bertemu warga bupati terus mengampanyekan protokol kesehatan melawan pandemi covid 19.(sus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *