Seorang Janda Asal Gayam Sumenep Diduga Jadi Korban Persekusi Hingga Pemerasan Oleh Oknum

Diduga Korban Persekusi

KABAROPOSISI.NET|Sumenep, – Seorang Janda, warga asal desa Gayam kecamatan Gayam kabupaten Sumenep Jawa Timur. Didatangi Oknum polisi bersama dengan warga setempat dirumahnya (30/11/20) sekira pukul 22.00 WIB.

Kedatangan Mereka tak lain untuk melakukan penggerebekan pada pemilik rumah dan tamunya karena diduga menerima tamu sampai malam.

Bacaan Lainnya

Korban inisial,ST menuturkan kepada rekan wartawan, runtut kronologisnya.

Menurut ST, waktu itu saya dari pasar lalu pulang dan ketemu sama teman, terus dia bilang ke saya kalau mau main ke rumah, ya langsung ikut di belakang saya main ke rumah.

Kemudian sampai di rumah dia masuk dan duduk di ruang tamu, tidak berselang beberapa lama tiba tiba datang polisi dan tentara ke rumah menanyakan tamu saya ini dan di luar juga banyak warga yang datang.

Saya di rumah ditanya banyak pertanyaan tapi akhirnya saya dibawa ke polsek bersama tamu saya itu, setelah sampai di polsek saya duduk di luar dan tamu saya itu dibawa ke dalam kantor, saya tidak tahu apa yang dibicarakan karena saya tidak masuk.

Kemudian polisinya datang ke saya dan bicara sama pak Kades setelah saya tanya bagaimana pak saya mau pulang, di situ juga polisinya baru bilang kalau mau pulang kamu berembuk sama kepala desanya, terus saya bilang bagaimana pak kades, kata pak kades ya kalau kamu mau pulang harus ada jaminan ucapnya, menirukan perkataan pak kades.

Masih menurut ST, kemudian sepupu saya bilang langsung aja bak kasih uang lima ratus, seketika itu langsung di jawab sama kadesnya, gak kalau cuman lima ratus tidak mungkin dilihat, itu minta ke saya uang dua juta kalau kamu mau pulang bayar dua juta dulu, kalau tidak ada ya sepeda motornya di buat jaminan. Ungkapnya

Kepala Desa Gayam Haji Asasri dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya mengatakan, Ya itu sebagai denda biar tidak biasa dan itu bukan untuk saya, atau kamu datang ya ke poday biar lebih jelas, itu belum bayar yang 2 (dua) juta”, jelasnya.

Sementara karena sepeda motor itu dibawa ke kantor polisi ya diamankan sama saya dan polisinya tau kalau sepeda motornya itu ada di saya sebagai jaminan, itu bukan diperas sudah sesuai dengan kesalahanya sebagai denda 2 (dua) juta itu.

Lebih lanjut kepala desa Gayam Haji Asari menjelaskan, “itu sepeda motornya ada di kadusnya dititip sama saya tapi sudah memohon sama saya keluarganya, saya bilang ke keluarganya, bagaimana kamu perjanjiannya, ya saya bilang kalau itu harus bayar denda. Dari kepolisian itu bilang kira kira berapa, ya saya bilang dendanya 2 (dua) juta, karena dari kepolisian yang minta itu bukan saya yang minta uang, itu semuanya dari kepolisian sendiri yang bilang 2 (dua) juta, karena itu kan masyarakatnya saya”, ungkap Kades Gayam

Kenapa seperti itu bahkan di desa lain juga seperti itu, bahkan sampai ada yang sampai 5 (lima)jt kena denda tidak ada apa, tapi di desa Gayam seperti ini, bilang aja sama yang laporan itu ya saya gak mau pusing mending saya acorokah aja biar masalahnya enak”, Imbuh kades.

Terpisah, Kapolsek gayam IPTU Sunarto Saat Dikonfirmasi lewat sambungan telponnya menerangkan.

“Saya belum tau pak, belum ada laporan ke saya, nanti tak tanyakan ya dan itu kapan kejadianya bahkan saya tidak tahu kalau ada permintaan uang 2 (dua)juta”, terang Kapolsek

“Kalau permasalahan menerima tamu tapi tidak berbuat apa apa kalau kita asumsikan ya kan kita tidak tau dan tidak bisa bicara mungkin yang bisa bicara antara saksi dan korban sudah biar tak tanyakan dulu perkaranya ya seperti apa”, tutup Kapolsek. (Mrw/tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *