KABAROPOSISI.NET | BANYUWANGI – Hujan deras Sabtu 5/12/2020 mengguyur tak jadi halangan bagi masyarakat ibu-ibu Fatayat, Muslimat, Remaja Putri Desa Gitik Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Untuk berkumpul menyambut kehadiran Cabup Paslon 01 Yusuf Widyatmoko (Yusuf).
Kedatangan Cabup 01 Yusuf Widyatmoko didampingi tokoh Ulama’ kondang Banyuwangi KH. Abdul Gofar, dan Tim Pemenangan Michael Edy Hariyanto, SH Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi.
Setelah kata penghormatan kepada hadirin Yusuf Widyatmoko menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Gitik atas dukungan dan acara yang digagasnya. Lanjut Yusuf langsung saja lontarkan kalimat,
“Pilih 1 (satu) sah kalau pilih 2 (dua) tidak sah. Milih harus 1 (satu) saja biar gak rusak surat suaranya, kalau pilih 2 (dua) rusak tidak sah. Mari kita jaga suara untuk 01 (kosong satu), ini nanti ada yang gentayangan datang bawa beras, bawa kerudung, bawa duwit. Kalau ada yang datang beras, bawa uang diterima saja tapi jangan dipilih tetap pilih nomer 1 (satu) biar kapok”, lontarnya.
Lanjut Yusuf dikesempatan kampanyenya yang terakhir. Ucapkan terima kasih kepada semua Relawan se Kabupaten Banyuwangi. Yang sejak awal sampai kampanye terakhir tanpa kenal lelah, tanpa pamrih, biaya sendiri-sendiri hanya demi ingin ada perubahan yaitu pergantian Bupatinya.
“Karena yang membiayai kampanyenya 01 adalah rakyat, maka saya katakan kampanyenya Paslon 01 adalah kampanyenya rakyat. Artinya nanti kemenangan Yusuf Riza nanti adalah kemejangannya rakyat. Oleh karena itu saya bersama Gus Riza berkomitmen bila diberi amanah oleh rakyat Banyuwangi jadi Bupati dan Wakil Bupatinya tidak akan korupsi. Karena kampanye kami dibiayai oleh rakyat, jadi tidak ada beban bagi kami untuk cari kembalian modal kampanye dengan cara korupsi. Kami tinggal fokus bagaimana bisa makmur bersama wong cilik”, ungkap Yusuf dalan orasinya.
Michael Edy Hariyanto Ketua DPC Demokrat menegaskan dan meyakinkan masyarakat bahwa 12 program Yusuf dan Gus Riza bukan program PHP (Pemberi Harapan Palsu). Program Yusuf dan Gus Riza realistis dan bisa dilaksanakan dan sudah diperhitungkan matang-matang sebelumnya. Lagi-lagi Micahel singgung bahwa Banyuwangi sangat kaya punya lahan Emas 11 ribu hektar di Tumpang Pitu. Tapi menurut Michael kenapa rakyat Banyuwangi masih banyak yang hidupnya susah, ini tidak adil bagi rakyat Banyuwangi.
Michael jujur akui Banyuwangi maju, banyak bangunan Hotel berbintang, banyak Perusahaan besar. Tetapi lagi-lagi menurut Michael kemajuan Banyuwangi tidak berefek kesejahteraan pada hidup rakyat Banyuwangi. Yang menikmati keuntungan justru orang-orang luar Banyuwangi.
“Untuk apa Hotel berbintang tumbuh, jalan mulus seperti kaca tapi perut kita lapar. Lihat siapa yang punya Hotel-Hotel itu, bukan orang Banyuwangi, siapa yang punya Prusahaan besar-besar itu, bukan orang Banyuwangi, yang kelola tambang emas itu siapa, bukan orang Banyuwangi, yang beruntung siapa, bukan orang Banyuwangi. Oleh karena itu Pak Yusuf dan Gus Riza maju jadi Bupati karena menginginkan kekayaan Banyuwangi harus dinikmati oleh orang Banyuwangi. Untuk itu kalau rakyat Banyuwangi tidak memilih Pak Yusuf dan Gus Riza itu sangat keliru”, ungkap Michael dengan tegasnya.
Michael juga jelaskan Calon Wakilnya adalah Gus Riza dari keluarga besar Pondok Blokagung. Menurut Michael Pondok Blokagung berjasa besar kepada Banyuwangi. Telah melahirkan ribuan santri, ada yang jadi Kiyai, ada yang jadi pejabat, ada yang jadi guru dan guru ngaji. Jadi menurut Michael sangat pantas kalau Gus Riza dipilih jadi Wakil Bupati Banyuwangi. Selain karena jasa dan kontribusi besar Pondok Blokagung juga karena Gus Riza punya latar belakang keilmuan yang mumpuni dan kuat agamanya.
Sementara KH. Abdul Gofar atau nama kondangnya adalah Ustad Gofar dalam sambutannya lebih kepada menyoroti tidak bagus kalau kekuasaan atau kepemimpinan berjalan terus menerus disebutnya dalam kerajaan keluarga. Digebernya, setelah suaminya istrinya, setelah istrinya adiknya, setelah adiknya anaknya, setelah anaknya cucunya. Lalu kapan ada kesempatan bagi yang lain..?, percuma sekolah tinggi sampai sandang gelar Sarjana, Doktor tapi tidak bisa jadi Bupati karena dikuasai dengan cara keraajaan keluarga, katanya.
Berikut untuk meyakinkan hadirin, Ustad Gofar kembali cotohkan kepemimpinan Nabi Muhammad. Yang mana diceritakan Nabi Muhammad punya anak 7 diantaranya Abdullah, Ibrohim, Kosim, Siti Rokoiyah, Siti Jaenab, Siti Umi Kulsum, dan Siti Fatimah. Tapi yang mendampingi perjalanan pemerintahan Nabi Muhammad pada waktu itu adalah Abu Bakar As Siddiq. Karena Abu Bakar As Siddiq yang tahu persis seluk beluk pemerintahan setelah Nabi. Maka setelah Nabi Muhammad wafat kepemimpinan bergeser kepada Abu Bakar As Siddiq, bukan kepada istri dan anak-anak Nabi.
“Nah begitu juga di Banyuwangi, karena yang mendampingi Pemeritahan Pak Anas selama 10 tahun adalah Pak Yusuf. Maka Pak Yusuf lah yang sangat pas melanjutkan jadi Bupati Banyuwangi karena sudah berpengalaman”, ujarnya dan dilanjutkan bersholawat bersama.
Sebagai penghujung acara adalah doa yang dipimpin langsung oleh Ustad Gofar. Yang mana dalam doanya berharap Pilkada Banyuwangi berjalan lancar dan aman. Dan berharap pula rakyat Banyuwangi dibukakan hatinya untuk mendukung dan memilih Yusuf Widyatmoko dan Gur Riza Aziziy. (r35)