KABAROPOSISI.NET | BANYUWANGI – Dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi baik Pemilihan Presiden, Pemilihan Legeslatif, Pemiihan Gubernur, dan Pemilihan Bupati/Wali Kota. Dipastikan harmonisasi kehidupan masyarakat tidak berjalan normal karena adanya perbedaan pilihan. Bahkan tak ayal karena perbedaan tersebut tegur sapa tak seindah sebelumnya.
Banyuwangi yang baru usai laksanakan Pilkada yaitu pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada 9 Desember 2020 lalu. Tentu belum sepenuhnya kondisi sosial masyarakat belum pulih lagi-lagi karena perbedaan dukungan pada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Respon kondisi yang seperti itu, Anton Sujarwo, SE Ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab) yang notabene Kepala Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi itu.
Menghimbau kepada semua Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi, untuk melakukan upaya rekonsiliasi yaitu memulihkan silaturrahmi warganya. Yaitu dengan harapan memberikan pemahaman kepada warganya untuk tidak lagi mendewakan perbedaan. Siapapun yang terpilih adalah tetap pilihan rakyat dan pemimpin kita bersama ke depanya.
“Pilkada sudah selesai, siapapun nantinya yang ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupatinya adalah pilihan rakyat dan pemimpin kita bersama. Oleh sebab itu saya selaku Ketua Askab, meminta kepada teman-teman Kepala Desa semuanya. Untuk memberikan pemahaman kepada warganya entah dengan cara apa silahkan. Agar kembali sedia kala hidup rukun berdampingan, lupakan dan buang jauh-jauh perbedaan. Karena apa, disadari atau tidak kita hidup bermasyarakat tentu saling membutuhkan satu dan yang lainnya. Cukuplah Pilkada kemarin jadi pembelajaran kita bersama, sehingga pada pesta demokrasi berikut-berikutnya kita lebih dewasa lagi dan tidak harus putus tali silaturrahmi hanya karena beda pilihan. Namanya saja kita berada di negara yang manganut sistem demokrasi, perbedaan pasti ada”, himbau dan ajak Anton Sujarwo.
Tambah Anton, terlebih karena masih di masa pandemi Covid 19, ajak teman-teman Kades untuk terus terapkan Protokol Kesehatan di desa masing-masing. Menurut Anton kesadaran masyarakat untuk bisa menyadari bahwa Covid 19 betul-betul bahaya dan tidak dianggap remeh harus dibangkitkan. Hal tersebut karena menurut Anton pejabat, petugas kesehatan orang-orang yang terjamin fasiitas hidupnya saja bisa terserang apalagi yang biasa-biasa. (r35).