Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Bertempat di RTH Desa Gladak Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 13/02/2021. Berlangsung Reses Anggota sekaligus salah satu pimpinan DPRD Banyuwangi dari Fraksi Demokrat Michael Edy Hariyanto, SH.
Seperti biasa turut hadir dalam kegiatan serap aspirasi tersebut Julistyo Puji Rahayu (Sek. DPC), Emy Wahyuni Dwilestari (Bendum. DPC) yang juga selaku Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi, Iwan Rudiyanto (Ket. Bappilu DPC), jajaran DPAC Demokrat Rogojampi juga Pengurus Ranting Demokrat Desa Gladag.
Awali menyapa masyarakat Desa Gladak, Michael Edy Hariyanto terlebih dahulu menjelaskan apa yang dimaksut Reses. Disampaikan bahwa Reses adalah kewajiban bagi setiap anggota DPR yang dipilih oleh rakyat, turun langsung menemui dan menyerap aspirasi dari masyarakat/konsituennya.
Tak ketinggalan dalam setiap bertemu masyarakat Michael memberikan pendidikan politik. Dengan harapan ke depan masyarakat tidak memilih calon anggota DPR karena imbalan uang. Pilihlah calon anggota DPR yang baik orangnya dari partai manapun, karena semua partai baik disebutnya. Bahkan tak segan Michael katakan, calon anggota DPR dari Partai Demokrat sekalipun kalau dinilai tidak baik orangnya jangan dipilih.
Setelahnya siesen serap aspirasi pun dibuka, dan beberapa usulan dari masyarakat bermunculan. Ada yang usul tentang perbaikan dan pembangunan fasilitas umum berupa pavingisasi, drainase/selokan, dan jembatan. Ada yang lebih kepada pemberdayaan yaitu kegiatan usaha ibu-ibu, dan UMKM yang kesemuanya diaminini oleh Michael untuk direalisasi dan diperjuangkannya.
Suasana jadi sedikit haru sejenak, karena ada satu usulan yang membuat Michael dan hadirin terketuk sedih mendengarnya. Yaitu seorang ibu warga Dusun Krajan tanpa ragu sampaikan keluhan tentang nasib anaknya yang lulus SMP. Putus sekolah tidak bisa melanjutkan sekolah, tidak bisa ambil Ijazah karena masih punya tanggungan ke sekolahnya.
Mendengar usulan tersebut Michael langsung tanyakan berapa tanggungannya dan di sekolah mana. Disebutlah bahwa Sri Wulandari anaknya punya tanggungan 1,5 juta di salah satu SMP Negeri di Rogojampi. Merespon hal tersebut spontan Michael sanggupi untuk membantu Sri Wulandari dengan sejumlah uang agar bisa ambil Ijazah di sekolahnya.
“Yang seperti ini masih terjadi, kenapa masih ada sekolah yang mau menahan Ijazah siswa karena punya tanggungan. Apa tidak terpikir bagaimana anak itu bisa melanjutkan sekolah atau menentukan jalan nasibnya. Apalagi di sekolah Negeri, anggaran dari Pemerintah untuk pendidikan besar, hal seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi di Banyuwangi”, ungkap Michael sedikit geram menyayangkan ada sekolah Negeri yang masih menahan Ijazah siswa. (r35).