KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Tak terasa lembaga tingkat Nasional yaitu Badan Pemantau Penyelenggara Pemerintahan Republik Indonesia (BP3RI). Yang berkantor pusat di Desa Sragi Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Sudah memasuki usianya yang Ke-3 tahun di tahun 2021 ini.
Dan hari ini tepatnya Minggu 28/03/2021 lembaga yang sudah punya kantor-kantor Cabang pada beberapa Provinsi di Nusantara itu. Merayakan hari kelahirannya di kantor pusatnya bersama seluruh anggota-anggotanya. Acara sengaja digelar dengan cara sederhana mengingat kondisi masa pandemi yang tidak memungkinkan.
Ketua Umum BP3RI Achmad Faisol dalam sambutannya sekilas berkisah bahwa BP3RI merupakan evolusi dari sebuah lembaga sebelumnya bernama LP3RI (Lembaga Pemantau Penyelenggara Pemerintahan Republik Indonesia). Berikut Achmad Faisol menekankan, sehubungan lembaganya yang telah berevolusi menjadi lembaga tingkat Nasional. Maka hendaknya dalam menjalankan tugas di lapangan sebagai kontrol publik dan kebijakan penyelenggara pemerintahan, Sumber Daya Manusia (SDM)-nya juga profesional dan sekelas Nasional.
Sugeng Setiawan, SH selaku Dewan Pembina BP3RI, pada kesempatan tersebut menggaris bawahi apa yang disampaikan Ketum BP3RI. Yang pada intinya profesionalisme dalam tugas harus dikedepankan. Karena tugas lembaga dalam wilayah penegakan hukum dan peraturan. Maka ditekankan kepada anggota BP3RI untuk meningkatkan pengetahuan tentang hukum.
Sugeng juga berharap anggota BP3RI kedepankan akhlaq dan sopan santun dalan melakukan investigasi dan gali informasi di lapangan. KTA lembaga bukan segala-segalanya di lapangan dan jangan jadi alat untuk gertak sambal. Siapapun anggota BP3RI yang menyalahgunakan KTA dan nama lembaga, Sugeng sudah koordinasikan dengan Ketum untuk mencabutnya.
Sugeng minta kepada semua anggota BP3RI untuk menghargai perjuangan para pendiri lembaga dari sejak masih LP3RI yang sekarang menjadi BP3RI. Disarankan juga bisa bangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman dari lembaga lain dan juga rekan media.
Sebagai penyegar rohani disisipakan dalam acara tauziah yang disampaikan oleh Ustad Fahrurrozi (Cimeng). Yang pada dasarnya Ustad Cimeng sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Ketum dan Ketua Pembina BP3RI. Bahwa dalam menjalan tugas di lapangan kedepankan akhlaq dan diniati dengan ibadah.
Acara ditutup dengan pemberian santunan kepada beberapa Anak Yatim dan pemotongan tumpeng, diteruskan dengan ramah tamah bersama. (r35).