Sebutan Pasar Ramadhan “NYEREMUH”, Digagas Oleh Remaja Masjid Balak Lor

KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Kata julukan atau sebutan “NYEREMUH” kerap kali terlontar dari sebagian warga Banyuwangi, kepada seseorang yang selera makannya berlebihan (doyan makan) dan tak menampik jenis makanan apapun.

Namun ternyata sebutan “NYEREMUH” bergeser pemaknaannya sedikit menjadi sesuatu hal yang positif. Ketika Remaja Masjid “BAITUL MUTTAQIN” Dusun Balak Lor Desa Balak Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi. Menggunakan sebutan “NYEREMUH” itu menjadi sebutan sebuah kegiatan berjualan ta’jil dan menu buka puasa yaitu Pasar Ramadhan “NYEREMUH”.

Hartawan Kepala Dusun Balak Lor dikonfirmasi soal kegiatan tersebut kepada awak media menyampaikan. Bahwa dirinya selaku Kepala Dusun mengimbangi juga mendukung apa yang menjadi ide-ide warganya dalam hal ini Remaja Masjid. Soal sebutan Pasar Ramadhan “NYEREMUH”, dijelaskan bahwa Nyeremuh yang dimaksutkan adalah karena banyak ragam menu kuliner yang disajikan di Pasar tersebut.

Ditambahkan oleh Kadus Hartawan, kegiatan Pasar Ramadhan “NYEREMUH” itu akan berlangsung tiap hari sampai akhir Ramadhan.

Kurnia Cahya Samanhudi selaku Kepala Desa apresiasi terhadap ide kreatif pemuda Dusun Balak Lor yang tergabung dalam Remaja Masjid. Setidaknya anak-anak muda (Remas) Balak Lor sudah mulai bisa olah pemikirannya pada hal-hal yang positif dan bermanfaat. Terlebih bulan Ramadhan tahun ini masih pada kondisi masa pandemi covid-19.

“Saya banga dan mengapresiasi ide-ide anak -anak muda Balak Lor ini mas. Mereka memberi ruang kepada ibu-ibu yang punya keahlian dalam olahan jajanan dan makanan, mengais rejeki melalui kegiatan Pasar Ramadhan “NYEREMUH”. Semoga buah pemikoran positif ini, bisa mengispirasi pemuda-pemuda yang lainnya”, tutur Kades Balak didampingi Bhabinkamtibmas Aiptu Tri Sabdono.

Pantauan media Camat Songgon Kunta Prastawa bersama jajarannya hadir dan berbaur bersama warga belanja ta’jil dan menu buka puasa. Dalam waktu yang tak terlalu lama, menu ta’jil dan buka puasa yang disediakan para pelapak ludes diserbu pembeli yang didominasi warga sekitar saja.

Untuk menarik perhatian pengunjung dan sekedar pelepas kepenatan ngerandu buka puasa. Remaja Masjid Balak Lor sengaja suguhkan Instrumental Musik nuansa islami. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *