KABAROPOSISI.NET|Tulungagung, – Puluhan pasien dan keluarga pasien yang duduk mengantri di ruang tunggu Poli Jantung RSUD dr. Iskak, Rabu, 5 April 2021, mengikuti acara dadakan yang digelar tim PKRS (Promisi Kesehatan Rumah Sakit) setempat, yakni nonton bareng atau nobar sebuah video pendek tentang alur pemeriksaan jantung di era pandemi COVID-19.
Tim PKRS tidak tampil sendiri saat menggelar aara nobar video pendek tersebut. Bersama mereka, tampak beberapa tenaga medis yang biasa bertugas di Poli Jantung, salah satunya Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD dr. Iskak, dr. Andriawan, Sp. JP.
“Kegiatan nonton bareng video ini bukan promosi, namun edukasi agar tidak ada lagi stigma mengenai rumah sakit ‘mengcovidkan’ pasien,” terang dr. Andriawan menjelaskan alasan pemutaran video pendek tersebut.
Kepada pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang tunggu poli rawat jalan itu, dr. Andriawan beserta tim PKRS menjelaskan latar belakang kegiatan edukasi tersebut.
Terutama adanya masukan dari masyarakat yang takut dengan COVID-19, sehingga mereka khawatir berobat ke rumah sakit.
Menurut dr. Andriawan, setiap pasien yang masuk RSUD dr. Iskak, seperti pemeriksaan jantung maka akan menjalani screening kesehatan terlebih dahulu.
”Kami memiliki Poli COVID-19, pasien yang hendak menjalani pemeriksaan jantung atau penyakit lainnya, maka akan dites usap PCR (polymerase chain reaction) terlebih dahulu,” paparnya.
Apabila hasil tes usap adalah positif dengan gejala, maka pasien akan menjalani perawatan di ruang isolasi intensif. Sedangkan pasien dengan terkonfirmasi positif tanpa gejala, pasien tersebut diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.
Selanjutnya, dokter Andriawan menjelaskan prosedur pemeriksaan jantung. Pasien yang datang biasanya memiliki keluhan seperti dada sebelah kiri sakit saat beraktivitas.
”Keluhan dada yang sesak ini penyebabnya beraneka ragam, misalnya pasien dengan obesitas, pasien adalah perokok berat, atau pasien dengan pennyakit darah tinggi,” terangnya.
Dokter akan memeriksa pasien yang mengeluhkan dada sesak tadi, jika ditemukan sumbatan di pembuluh darah, maka tindakan yang dilakukan adalah kateterisasi jantung.
”Kateterisasi ini bukan operasi besar, namun menyuntik sebuah alat atau selang kecil di pembuluh darah yang ada di lengan kanan atau kiri,” kata dia.
Alat kecil tersebut hanya masuk di saluran pembuluh darah ke jantung. Kemudian, dokter bisa memasukkan wire atau seutas kawat, yang bertujuan membawa dan menaruh balloon atau stent (ring jantung) di pembuluh darah jantung.
”Dokter memasang baloon atau stent agar pembuluh darahnya melebar dan tidak tersumbat kembali,” terangnya.
Proses pemeriksaan jantung telah selesai, pasien bisa kembali ke ruang rawat inap. Jika kondisinya sudah sehat kembali, maka diperbolehkan untuk pulang.
”Prosedur mulai screening kesehatan hingga kateterisasi bisa membutuhkan waktu dua hingga tiga hari,” kata dia.
Sementara itu, Mochamad Rifai, S Kep, Ners. MH. Kes, Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr. Yo go Iskak Tulungagung menambahkan, setiap ruang di rumah sakit telah menjalani sterilisasi secara rutin.
”Kami menjaga setiap ruangan agar tetap higienis, supaya nakes (tenaga kesehatan) bisa aman bekerja, dan pasien tidak tertular oleh virus,” terangnya. Setelah penjelasan dari dokter spesialis jantung dan PKRS, sejumlah pasien dan keluarga pasien bertanya seputar jantung. Di akhir acara, setiap yang bertanya memperoleh bingkisan dari manajemen RSUD dr. Iskak.