Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Fenomena alam “Gerhana Bulan Total” terjadi di Indonesia tepatnya pada tanggal 26 Mei 2021 atau 14 Syawal 1442 H. Dikutip dari beberapa sumber “Gerhana Bulan Total” terjadi karena Bulan dan Matahari berada pada posisi sejajar. Gerhana Bulan kali ini terjadinya pada kisaran waktu pukul 18:09 – 2051 Wib.
Pada kejadian tersebut warga Muslim melaksanakan sunnah Rosul (Nabi Muhammad Saw) yaitu Sholat Gerhana (Sholat Khusuf) 2 (dua) rekaat. Salah satunya terpantau media warga Muslim di Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Hari ini Rabu malam Kamis melaksanakan Sholat Khusuf setelah sholat jama’ah Maghrib.
Sholat Khusuf tak ubahnya Shoat Jum’at ada khotbahnya. Hanya kalau Sholat Jum’at khotbah dilakukan sebelum Sholat, di Sholat Khusuf khotbah dilakukan setelah Sholat. Pada Sholat Khusuf di Masjid Baiturrohman Wijenan Lor bertindak selaku Imam Sholat Ustad Mangsur dan Khotib Moh. Wiwit Widarto.
Sebelum Sholat Khusuf dimulai Ustad Mangsur terlebih dahulu memberikan sedikit pemahaman kepada jama’ah tentang keutamaan dari Sholat Khusuf. Beberapa diantaranya terkutip akan mendapat 1000 pengampunan dan 1000 pengabulan permohonan (hajat). Dan memberikan contoh niat melaksanakan sholat sunnah “Gerhana Bulan”. Lebih spesifik karena
Sementara Moh. Wiwit Sudarto dalam khotbahnya menyampaikan tentang tanda-tanda kebesaran dan keluasaan Allah akan alam semesta seisinya. Dikutip beberapa kalimat dalam Qur’an surat al-Hadid ayat 1 yang artinya : “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Ditegaskan lagi dengan menyampaikan apa yang terdapat pada Qur’an surat al-Isra ayat 44 yang artinya : “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”.
Pada bagian akhir khotbahnya ditekankan kembali bahwa fenomena alam termasuk Gerhana Bulan sebagai media tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Dengan doa harapan, “Semoga momen “Gerhana Bulan” bisa meningkatkan kedekatan kita semua kepada Allah Swt, membesarkan hati kita untuk ikhlas menolong sesama, serta menjaga kita untuk selalu ramah terhadap alam sekitar kita”.
Dikonfirmasi berbeda usai pelaksanaan rankgakaian kegiatan Sholat Waji dan Sholat Khusuf, Unstad Mangsur kepada media menuturkan,
“Semua kejadian di bumi atau alam semesta di waktu siang dan malam atas kehendak Allah. Termasuk Gerhana Bulan malam ini ada kejadian di langit atau fenomena alam yang tak lepas dari kekuasaan Allah kejadiannya. Semoga saja kejadian ini sebagai penanda juga bahwa Allah akan hapus Covid-19 dari bumi Indonesia yang juga bagian dari fenomena alam di bumi ini”, tutur dan harap Ustad Mangsur.
Usai melaksanakan Sholat Khusuf juga khotbah, selang beberapa menit kemudian melaksanakan sholat Isyak berjama’ah. (r35).