Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Berawal dari kasus positif covid-19 pada 14 warga Dusun Pancoran Desa Karangbendo Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Yang menurut sumber informasi terpapar dari klaster perjalan (ziarah Wali Songo). Setelah dilakukan pengembangan Contack Tracing, ditemukan sebanyak 42 orang yang dimungkinkan melakukan kontak erat dengan warga yang terpapar covid-19.
Untuk itu Sabtu 26/6/2021 Pemdes Karangbendo bersama Tiga Pilar, fasilitasi kegiatan tes antigen kepada sebanyak 42 warga di halaman masjid Dusun Pancoran. Yang mana hadir melakukan pantau kegiatan tes antigen Kapolsek Rogojampi Kompol Darsono. Didamping Bhabinkamtibmas Desa Karangbendo Bripka Dony Yanuar dan Babinsa Serka Subro.
Lela salah satu Tim Kesehatan UPTD Puskesmas Gitik menerangkan bahwa kegiatan tes antigen dilakukan berdasarkan hasil Contack Tracing lanjutan. Warga yang hasil tes atigen-nya negatif dipulangkan dibekali Vitamin dan disarankan untuk tetap isolasi mandiri. Sementara yang hasil tes antigen-nya positif tidak diperkenankan pulang lebih dulu langsung dilakukan tes PCR. Untuk diketahui hasil lab-nya yang bersangkutan positif covid atau tidaknya, nunggu 2 sampai 3 hari lagi.
Pantauan media, ada beberapa warga Dusun Pancoran yang setelah dilakukan tes antigen tidak diperkenankan pulang. Harus melakukan tes PCR karena hasil tes antigen-nya dinyatakan positif oleh Tim Kesehatan yang bertugas. Meski harus nunggu hasil Lab, tak pelak terlihat wajah lesu dari beberapa warga yang tes antigen-nya dinyatakan positif dan harus jalani tes PCR.
Kepala Desa Karangbendo Drs. Budiharto, dalam keterangannya.
“Kami Pemerintah Desa bersama Tiga Pilar yang jelas kerja ekstra demi amannya masyarakat dari penyebaran dan penularan covid-19 ini mas. Hari ini sengaja kami fasilitasi tes antigen, kami datangkan Timkes ke Pancoran jemput bola. Semoga masyarakat bisa belajar dari kejadian ini dan sadar akan pentingnya disiplin protokol kesehatan. RT, RW, Kadus, Babinsa, Bhabinkamtibmas, saya dan semua perangkat, tokoh agama, tokoh masyarakat semuanya brgerak. Tapi memang warga susah diatur dan tidak disiplin protokol kesehatan akhirnya terjadi seperti ini. Yang saya sesalkan kok masih ada masyarakat kurang percaya adanya Corona, padahal sudah jelas ramai di media banyak korban jiwa”, ungkapnya.
Kepala Desa Budiharto menyampaikan pesan untuk warganya untuk mengindahkan saran dan himbauan taat protokol kesehatan. Jangan baru menyadari bahayanya virus corona setelah terpapar, tapi hendaknya antisipasi bagaimana supaya tidak terpapar. Pungkas Kades Budiharto, “Kami Pemerintah Desa dan Tiga Pilar, mohon kepada seluruh warga Desa Karangbendo jangan remehkan virus corona”. (r35).