KABAROPOSISI.NET|Jakarta, – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo membeberkan sejumlah kendala terkait target 2 juta vaksinasi dalam sehari.
Rahmad menilai untuk mencapai target itu masalah utamanya adalah barangnya sedikit tetapi orangnya banyak. Lalu, vaksinnya 100% impor.
Menurut dia, faktor keberhasilan sangat berpengaruh untuk vaksin di Indonesia ialah logistik yang harus ada terlebih dahulu. Dengan begitu prioritasnya dapat dicapai, yaitu pengadaan vaksin akan terpenuhi.
Dalam memenuhi tujuan ini, target Presiden Jokowi harus diikuti dengan apapun caranya. Indonesia juga harus melihat metode negara lain. Contohnya AS, mereka memberikan vaksin kepada negara lain ketika semua rakyatnya telah divaksin.
“Kita selalu pontang-panting, bahkan agenda utama anggaran komisi kita taruh ke kesehatan untuk penanggulangan pandemi,” ujar Rahmad dalam diskusi virtual Alinea Forum “Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19”, Kamis (1/7).
Permasalahan lain yaitu masalah umur tertentu yang belum diijinkan vaksin. Menurut dia, beberapa kalangan umur seperti usia 17 tahun kebawah belum dapat vaksin disebabkan kurangnya riset yang masih belum membuktikan.
Berdasarkan hal tersebut serta pengaruh terbatasnya vaksin, maka usia ideal yang diberikan vaksin ialah 17-59 tahun. Namun, terpenting ialah mengubah perilaku yang sulit, menjalankan protokol kesehatan (protkes).
“Komisi IX sendiri memiliki perencanaan dengan Menteri Kesehatan untuk membahas secara holistik mengenai fasilitas kesehatan, strategi, penganggaran, dan masukan-masukan yang berkelanjutan,” jelas dia.
“Perlu ada edukasi masyarakat mengenai keterbatasan vaksin serta untuk tidak memilah-milah vaksin. Keputusan pemerintah sendiri berdasarkan evaluasi menyeluruh. Saya sampaikan optimistis target 2 juta vaksin akan terpenuhi,” tambahnya. (tim)
